BANGLI, BALIPOST.com – Karya pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur, Desa Adat Batur, Kintamani yang telah berlangsung selama hampir dua minggu, berakhir, Jumat (9/4). Sebelum upacara penyineban dilaksanakan, digelar beberapa prosesi salah satunya bhakti pepranian di madya mandala pura setempat.
Kasinoman Pura Ulun Danu Batur Ketut Sudana, Kamis (8/4), mengatakan sesuai dudonan karya, prosesi yang akan dilaksanakan pada Jumat (9/4) yakni bhakti pengayar Desa Adat Batur. Juga digelar bhakti pepranian, baris perang-perangan, bhakti patingkeb, nuek bagia pulakerti, meralina sampian, mendem bagia pulekerti dilanjutkan Ida Bhatara katuran bhakti ngeluhur/mesineb.
Jelas Sudana, bhakti pepranian akan diikuti sekitar 300 orang terdiri dari jero kraman, jero mangku, dan perwakilan undangan dari masing-masing kabupaten/kota dan provinsi. Prosesi bhakti pepranian dilaksanakan di bale lantang utara dan selatan, serta natar madya mandala. “Kalau dulu ribuan orang yang ikut sampai di jaba sisi. Sekarang krama ikut bhakti pepranian dari sanggah/merajan masing-masing,” jelasnya.
Bhakti pepranian memiliki makna sebagai ungkapan syukur karena karya pujawali ngusaba kedasa di Pura Ulun Danu Batur berjalan lancar sesuai harapan bersama. Setelah upacara penyineban selesai, rangkaian karya dilanjutkan dengan prosesi lunga ke Pura Dalem Balingkang pada Sabtu (8/4), dan bhakti petetami/ngantukang Ida Bhatara/Bhatari mewali ring jagat jambu dwipa pada Minggu (11/4).
Puncak Karya Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur, Desa Adat Batur, Kintamani berlangsung pada 28 Maret. Bertepatan dengan Purnama kedasa.
Meski dalam situasi pandemi COVID-19, seluruh rangkaian upacara tetap dilaksanakan. Karya dilaksanakan tetap berpedoman dengan protokol kesehatan. (Dayu Swasrina/balipost)