Ratu Elizabeth Inggris dan Pangeran Philip, Duke of Edinburgh, memperhatikan kartu ulang tahun pernikahan mereka menjelang ulang tahun pernikahan pasangan tersebut yang ke-73, di Oak Room di Kastil Windsor, Windsor, Inggris (17/11/2020). (BP/Dokumen Antara)

LONDON, BALIPOST.com – Suasana duka menyelimuti Istana Buckingham, Inggris. Pangeran Philip, suami Ratu Elizabeth dan tokoh terkemuka dalam keluarga kerajaan Inggris selama hampir tujuh dekade, meninggal dunia di usianya yang hampir seabad, 99 tahun.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, Istana Buckingham pada Jumat (9/4), mengumumkan kepergian Duke of Edinburgh, begitu Philip dikenal secara resmi, untuk selamanya. Almarhum telah mendampingi istrinya –Ratu Elizabeth– selama 69 tahun pemerintahannya, masa yang terpanjang dalam sejarah Inggris.

Baca juga:  Sasar Wisman Rusia, Kemenpar Ambil Bagian di OTDYKH Leisure

Selama waktu itu, Pangeran Philip memiliki reputasi sikap yang keras, tanpa basa-basi, dan kecenderungan untuk sesekali membuat kesalahan. “Dengan kesedihan yang mendalam, Yang Mulia Ratu mengumumkan kematian suami tercintanya, Yang Mulia Pangeran Philip, Duke of Edinburgh,” kata pihak Istana Buckingham dalam pernyataan.

“Yang Mulia meninggal dengan damai pagi ini di Kastil Windsor. Pengumuman lebih lanjut akan disampaikan pada waktunya. Keluarga Kerajaan bergabung dengan orang-orang di seluruh dunia yang berduka atas kepergiannya,” bunyi pernyataan istana Inggris itu.

Baca juga:  Yes, Booth Phinisi Indonesia Jadi Jawara Lagi di Vietnam

Philip, yang merupakan seorang pangeran Yunani, menikahi Elizabeth pada 1947, dan memainkan peran kunci dalam memodernisasi monarki dalam periode pasca-Perang Dunia Kedua.

Di balik tembok Istana Buckingham, Philip menjadi satu-satunya tokoh kunci yang dapat dipercaya dan dipercayai oleh ratu.

“Dia, secara sederhana, telah menjadi kekuatan saya dan bertahan selama ini,” kata Elizabeth dalam penghormatan pribadi yang langka kepada Pangeran Philip.

Baca juga:  Ini, Kata Pertamina Soal Truk "Serbu" Sejumlah SPBU

Gambaran soal suaminya itu ia ungkapkan dalam pidato menandai ulang tahun pernikahan ke-50 mereka pada 1997. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *