Seorang warga melintas di depan bangunan sekolah yang rusak akibat gempa di SMK Negeri 1 Turen, Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/4). (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Ratusan rumah mengalami kerusakan dari ringan hingga berat akibat gempa dengan magnitudo 6,1 yang terjadi Sabtu (10/4) siang. Selain itu, terdapat korban jiwa dan luka-luka yang tersebar di sejumlah wilayah di Jawa Timur.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan bahwa lebih dari 300 rumah rusak ringan hingga berat. “Data BNPB hari ini, Sabtu (10/4), pukul 20.00 WIB, lebih dari 300 rumah rusak dengan tingkatan berbeda, dari ringan hingga berat,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangan tertulis di Jakarta.

Ia menyampaikan, BNPB menghimpun sejumlah data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di wilayah Jawa Timur (Jatim). Total rumah rusak berat (RB) berjumlah 11 unit, rusak sedang (RS) 194 dan rusak ringan (RR) 126.

Baca juga:  Simulasi Elektabilitas Capres 2024, Tiga Tokoh Ini Unggul

“Catatan sementara, 13 unit rumah rusak namun belum ditentukan kategori tingkat kerusakan,” katanya.

Sedangkan sejumlah kerusakan fasilitas umum, antara lain sarana pendidikan 11 unit, tujuh kantor pemerintah, enam sarana ibadah, satu RSUD, dan satu pondok pesantren.

Meninggal Dunia

Korban meninggal dunia, disampaikan, BNPB masih menunggu verifikasi data dari BPBD. Data meninggal dunia berjumlah 7 jiwa, luka berat 2 dan luka ringan 10 jiwa.

Ia merinci, tiga jiwa korban meninggal dunia di Kabupaten Malang, dua jiwa di Lumajang dan di wilayah perjalanan Lumajang – Malang dua jiwa. Korban luka-luka teridentifikasi di wilayah Kabupaten Lumajang.

Sementara itu, BPBD Kabupaten Lumajang menginformasikan adanya titik pengungsian di Desa Kali Uling, Kecamatan Tempur Sari.

“BPBD masih melakukan pendataan jumlah warga mengungsi di lokasi pengungsian,” katanya.

Baca juga:  Gempa Tektonik di Aru Akibat Aktivitas Sesar Aktif di Utara Graben Aru

Catatan dari BPBD Kabupaten Lumajang, disampaikannya, kerusakan rumah teridentifikasi di beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Tempursari (Desa Kaliuling, Desa Tempursari dan Desa Pundungsari), Pronojiwo (Desa Tamanayu, Desa Sidomulyo, Desa Supiturang, Desa Oro Oro Ombo).

Kemudian, Pasirian (Desa Gondoruso, Desa Condro), Gucialit (Desa Tunjung, Desa Kertowono, Desa Pakel), Pasrujambe (Desa Pasrujambe), Senduro (Desa Argosari, Desa Wonocempokoayu), Yosowilangun (Desa Kebonsari), Tekung (Desa Tukum).

Sementara itu, BPBD Kabupaten Malang melaporkan sementara 97 unit rumah rusak. Sebagian besar rumah rusak pada kategori rusak sedang.

Dari Blitar, BPBD melaporkan rumah rusaknberat enam unit, rusak sedang 85, dan rusak ringan 111. Selain itu, kerusakan terjadi pada rumah sakit satu unit, lima sekolah, dua tempat ibadah dan tiga kantor.

Baca juga:  Cegah Kerumunan "Banyu Pinaruh," Pura Tirta Empul yang Tutup Dijaga Ketat

BPBD Kabupaten Jember melaporkan kerusakan rumah dengan kategori rusak berat tiga unit, 11 rusak sedang, dan 14 rusak ringan, dan ada satu unit masjid rusak sedang.

BPBD Kabupaten Trenggalek menginformasikan sekitar 13 unit rumah rusak dengan kategori ringan hingga berat. Sedangkan kerusakan fasilitas umum lainnya terdiri dari satu pondok pesantren, dua sarana pendidikan, dua tempat ibadah dan tiga kantor.

BPBD Kota Malang mencatat dua rumah rusak berat dan satu rumah rusak sedang.

BPBD Kota Kediri melaporkan gedung IIK Baktiwiyata rusak ringan. Demikian juga di Kabupaten Pasuruan, satu unit tempat ibadah rusak. Sedangkan di Kabupaten Gresik, BPBD melaporkan rumah rusak ringan satu unit.

“BNPB terus memonitor dan melakukan koordinasi dengan BPBD yang wilayahnya terdampak gempa magnitudo 6,1,” kata Raditya Jati. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *