Nyonya Putri Suastini Koster saat menghadiri prosesi Kuru Kudu sebagai bentuk penghormatan oleh pihak keluarga kepada Almarhum Umbu Landu Paranggi di Taman Makam Mumbul, Nusa Dua, Senin (12/4) (BP/Edi)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Prosesi Kuru Kudu sebagai bentuk penghormatan pihak keluarga kepada almarhum Umbu Landu Paranggi atau yang kerap disebut sebagai Presiden Malioboro, digelar di Taman Makam Mumbul, Nusa Dua, Senin (12/4). Pada prosesi ini, selain dihadiri pihak keluarga, juga dihadiri Nyonya Putri Suastini Koster, serta sejumlah seniman, sastrawan di Bali

Upacara ini bermakna mengantarkan almarhum ke ruang sunyi sebelum prosesi yang akan dilaksanakan di Sumba. Prosesi diawali dengan ibadah singkat oleh Guru Injil.

Seluruh agenda dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

Baca juga:  Kedamaian dan Keindahan Jiwa "Sundara” Gus Teja

Nyonya Putu Suastini Koster pada kesempatan tersebut, sebagai murid dari Umbu Landu mengajak semua murid dari maha guru agar tidak hanya berbanga-bangga saja. Namun dirinya mengajak untuk memetik apa yang telah diberikan oleh Umbu tentang kehidupan.

Tidak hanya bersastra, tetapi hal-hal baik dari lelaku hidup yang telah diberikan oleh Umbu. “Mari kita petik itu, kita jadikan pedoman untuk melangkah kedepan selagi waktu masih tersisa,” ajaknya.

Tidak hanya menjadi guru tentang sastra, namun juga menjadi guru kehidupan untuk kita semua. Lebih lanjut, kata Suastini, Umbu lahir di tanah Sumba, yang konon berdarah Biru, mestinya banyak berbuat di tanah Sumba, namun Almarhum juga memberikan tatanan tingkah laku hidup di tanah Bali, Jawa, Sumatra, DKI dan dimana-mana. “Itu yang membuat kita semakin bangga,” pungkasnya.

Baca juga:  PPKM Diperpanjang, Aturan Ini yang Berubah di SE Gubernur No 2

Sementara, Umbu Rihimeha Anggung Praing mewakili keluarga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah meluangkan waktu untuk semua peristiwa yang dialami oleh Umbu Landu di Bali. Ini merupakan satu tempat peristirahatan sementara.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah provinsi Bali yang sudah memberikan ruang dan pemerintah di kabupaten di provinsi Bali, Pemerintah Kesultanan Kejogjaan dan pemerintah dimanapun Umbu berkreasi. Sampai memasuki jalan sunyi yang abadi, kita tetap menghargai dan menghormati. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua teman-temannya,” ucapnya.

Baca juga:  Pasien COVID-19 di Bali Terus Bertambah, Imbauan Pemerintah Masih Kurang Berhasil

Ketua Umum Flobamora Bali, Yusdi Diaz, menyampaikan terima kasih atas semua kepercayaan yang diberikan untuk bisa bersinergi melancarkan menyiapkan apa yang terbaik dari yang terbaik untuk putra dari Indonesia yang disebut legenda penyair Umbu Landu Paranggi. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *