Seorang warga menyaksikan banjir bandang yang merusak permukiman di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021). (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Siklon tropis Seroja memakan seratusan korban jiwa dan ratusan luka-luka. Puluhan ribu orang juga masih mengungsi. Demikian diungkapkan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi, Rabu (14/4).

Dikutip dari Kantor Berita Antara, ia menyampaikan korban meninggal akibat bencana Siklon Tropis Seroja mencapai 181 jiwa. “Per hari ini tercatat yang meninggal 181 jiwa, sementara yang hilang masih seperti kemarin 47 jiwa,” ujar Josef Nae Soi dalam konferensi pers daring tanggap darurat bencana Siklon Tropis Seroja.

Baca juga:  Anggota MKMK Dilantik, Salah Satunya Gede Palguna

Ia menambahkan total pengungsi akibat bencana Siklon Tropis Seroja itu mencapai 49.512 jiwa. “Namun, sebagian mulai pindah ke rumah keluarganya, bahkan ada yang kembali ke rumahnya sendiri karena rumahnya tergolong rusak ringan, jadi mereka bisa memperbaiki sendiri,” katanya.

Di samping itu, sebanyak 250 jiwa mengalami luka-luka. “Yang luka-luka itu pada umumnya luka ringan, luka berat di rawat di rumah sakit dan sudah mendekati kesembuhan,” ucapnya.

Baca juga:  BKKH Banten Gelar Festival Gong Kebyar Antar Banjar

Josef Nae juga mengatakan bahwa sejumlah desa yang tadinya terisolir kini sudah bisa dijangkau dan dikunjungi.

“Semua desa yang tadinya terisolir dan belum dikunjungi oleh Satgas, hampir seluruhnya sudah dikunjungi,” katanya.

Hari ini ia menyampaikan, Gubernur NTT mengunjungi beberapa desa di Sumba Timur Selatan.

“Lokasi itu merupakan desa yang sangat terpencil. Dan hari ini juga saya dan rombongan mengunjungi desa di Alor yang sangat terpencil yaitu di desa Lippan, Sikka, Paibean,” katanya. (kmb/balipost)

Baca juga:  Evakuasi Penumpang Lakalantas di Sumedang, Total Korban 66 Orang dengan 27 Meninggal
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *