DENPASAR, BALIPOST.com – Kebutuhan uang tunai saat hari raya baik Galungan, Kuningan serta Idul Fitri 2021 diperkirakan mengalami kenaikan. Kebutuhan uang tunai masyarakat saat hari raya diperkirakan mencapai sebesar Rp 2,2 triliun.
Untuk menjamin kebutuhan tersebut, Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bali Trisno Nugroho, Rabu (14/4), pihaknya menyediakan sebanyak Rp 4,6 triliun. Ini sebesar 189 dari uang yang
dibutuhkan.
Selain itu, Bank Indonesia bekerjasama dengan perbankan menyediakan 227 titik penukaran uang tunai. Lokasinya tersebar di seluruh wilayah Provinsi Bali untuk menjamin kelancaran ketersediaan uang di masyarakat.
Ia mengatakan peredaran uang di masyarakat mengalami penurunan pada triwulan I 2021. Hal ini salah satunya disebabkan pandemi COVID-19 yang masih melanda di wilayah Indonesia.
Pada Triwulan I 2021, permintaan uang atau outflow tercatat sebesar Rp 1,75 triliun atau turun sebesar 55 persen dibandingkan triwulan I 2020 yang tercatat sebesar Rp 4 Triliun.
Sedangkan jumlah uang yang disetorkan masyarakat ke Bank Indonesia atau inflow tercatat sebesar Rp 4 triliun atau turun sebesar 31 persen dibandingkan triwulan I 2020 yang tercatat sebesar Rp 5,7 triliun.
“Selama triwulan I 2021, uang yang disetorkan atau inflow lebih besar daripada uang yang didistribusikan atau terjadi net inflow sebesar Rp 2,25 triliun,” ujarnya.
Trisno menjelaskan, outflow adalah peredaran uang di masyarakat dari Bank Indonesia yang diedarkan melalui bank-bank komersial seperti Bank BUMN, bank swasta serta bank swasta. Sedangkan inflow adalah uang yang masuk ke Bank Indonesia yang merupakan bank sentral RI, melalui setoran masyarakat ke bank-bank komersial. (Citta Maya/balipost)