DENPASAR, BALIPOST.com – Pengprov Pertina Bali fokus pada pembibitan sekaligus penjaringan petinju pemula. Tujuannya, untuk memasyarakatkan olahraga adu jotos ini ke seluruh pelosok Pulau Dewata.
Selanjutnya, bibit-bibit petinju ini akan digodok dan ditempa dalam satu wadah, yang ditopang sport science. Ketua Pertina Bali Made Muliawan Arya, di Denpasar, Sabtu (17/4) mengemukakan, program dalam waktu dekat menggelar event melibatkan petinju pemula, termasuk petinju peranakan asing yang tinggal di Bali. “Dalam waktu dekat ini saya masih fokus menjabat manajer Timnas SEA Games yang menggelar Pelatnas di Batam,” sebut pria yang akrab dipanggil De Gadjah ini.
Selain itu, De Gadjah juga harus menyiapkan tim PON Bali yang akan berlaga di Papua. “Oleh karena saya sibuk, maka tugas di Bali saya serahkan kepada Ketua Harian Putu Gede Panca Widnyana,” terangnya.
De Gadjah tetap fokus pada pembibitan dan penjaringan atlet berbakat dan bertalenta. Bahkan, kemungkinan program Tinju Masuk Desa (TMD) mulai digulirkan pada 2022. “Saya bersyukur program pengembangan tinju di Bali didukung pemerintah,” ujarnya.
Hal itu terbukti, Pemprov Bali menghibahkan lahan seluas 25 are di Penatih, untuk sarana pengembangan tinju berbasis sport science.
Menurut dia, upaya pengembangan olahraga adu jotos ini harus didukung iptek, berikut sport science. “Saya ingin secepatnya dibangun sarana dan fasilitas tinju. Apalagi Gubernur Wayan Koster siap membantu dari hulu hingga hilir,” ucapnya.
Sementara, Gubernur Bali Wayan Koster mengisahkan, sejak kecil dirinya ingat prestasi tinju Bali mampu berprestasi ke level nasional, seperti Gusti Made Adi Swandana. Untuk itu, Koster meminta supaya Pertina mampu mengembalikan kejayaan dunia tinju di Bali di era 1980-an. “Saya meluncurkan program Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” ungkapnya.
Dia menegaskan, program awal kepemimpinannya menitikberatkan pada bidang adat, budaya dan ekosistem. Selanjutnya, Koster bertekad menggeliatkan sektor pariwisata. “Upaya memajukan sektor pariwisata ini lah yang perlu bersinergi dengan olahraga seperti tinju, sehingga terwujud program sport tourism,” pintanya. (Daniel Fajry/balipost)