DENPASAR, BALIPOST.com – Memasuki 13 bulan penanganan pandemi COVID-19 di Bali, tambahan kasus belum juga beranjak dari 3 digit. Pada Senin (19/4), jumlahnya bertambah 154 orang.
Ada tiga jenis penularan pada hari ini. Yaitu transmisi lokal sebanyak 133 orang, pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) mencapai 20 orang, dan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) 1 orang.
Kumulatif kasus yang ditangani Bali saat ini sebanyak 43.082 orang. Dilihat dari data Satgas Penanganan COVID-19 Bali, transmisi lokal mendominasi dengan jumlah 40.230 orang. Disusul PPDN mencapai 2.504 orang dan PPLN sebanyak 348 orang.
Sebaran kasus baru dilaporkan seluruh kabupaten/kota. Zona merah masih mendominasi sumbangan kasus baru, terutama 4 wilayah. Rinciannya, Denpasar 75 orang, Badung 23 orang, Buleleng 13 orang, dan Gianyar 10 orang.
Sedangkan lima kabupaten lainnya melaporkan kasus di bawah 10 orang. Yakni Karangasem 9 orang, Tabanan 8 orang, Bangli 5 orang, Klungkung 4 orang, dan Jembrana 1 orang. Terdapat pula 6 warga kabupaten lain yang dilaporkan terkonfirmasi.
Sebanyak 246 pasien dinyatakan sembuh. Jumlah ini menjadikan 40.333 pasien sudah dicatatkan sehat.
Sebaran tambahan pasien sembuh juga dilaporkan seluruh kabupaten/kota. Lima penyumbang terbanyaknya adalah Denpasar 140 orang, Badung 28 orang, Buleleng dan Karangasem sama-sama 21 orang, dan dan Gianyar 12 orang.
Sisanya, empat kabupaten melaporkan pasien sembuh di bawah 10 orang. Yakni Jembrana 9 orang, Tabanan 7 orang, Klungkung 5 orang, dan Bangli 2 orang. Warga dari kabupaten lain sebanyak 3 orang juga tercatat sudah sembuh pada hari ini.
Terjadi pengurangan kasus aktif sebanyak 102 orang dan menyisakan 1.491 orang masih menjalani perawatan maupun karantina. Lima penyumbang kasus aktif terbanyak adalah Denpasar 635 orang, Badung 232 orang, Buleleng 146 orang, Karangasem 115 orang, dan Tabanan 97 orang.
Untuk posisi keenam hingga sembilan dipegang Gianyar 81 orang, Bangli 54 orang, Klungkung 39 orang, dan Jembrana 15 orang.
Masih terdapat 64 warga dari kabupaten lain dan 13 WNA yang dirawat. (Diah Dewi/balipost)
