Ilustrasi. (BP/tomik)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Sejumlah objek wisata di Kabupaten Badung akan dilengkapi GeNose. Alat pendeteksi COVID-19, yakni akan mulai digunakan pada enam obyek wisata yang ada di Kabupaten Badung.

Plt Kadis Pariwisata Badung, Cokorda Raka Darmawan, Senin (19/4) mengatakan alat tersebut nantinya akan ditujukan kepada wisatawan, baik dari mancanegara maupun domestik. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi dini kondisi kesehatan dari wisatawan yang akan berkunjung. “Atas arahan Bapak Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, pihaknya akan memasang GeNose di beberapa obyek wisata yang telah bekerja sama dengan Pemkab Badung,” ujarnya.

Menurutnya, ada enam obyek wisata yang akan menjadi pilot project. Yaitu, Pura Uluwatu, Pantai Pandawa, Pantai Labuan Sait, Pura Taman Ayun, Sangeh dan Air terjun Nungnung. Jumlah unit GeNose yang akan digunakan di Obyek wisata ini belum dapat dipastikan, karena alat ini merupakan bantuan dana CSR dari pihak ketiga.

Baca juga:  Objek Wisata Karangasem Dibuka Bertahap

“Bersadarkan informasi yang saya dapat dari Bapak Sekda Badung, pengadaan GeNose merupakan bantuan dari BPD Bali. Jadi nanti kalau alatnya sudah ada akan kami distribusikan langsung,” ungkapnya.

Dikatakan, pemasangan alat GeNose di obyek wisata ini mampu mendeteksi kondisi wisatawan yang akan berkunjung. Kemudian ia juga berharap agar gagasan ini dapat diikuti oleh obyek wisata lainnya.

“Alat ini kan merupakan deteksi dini yang tergolong cepat dan mudah digunakan serta biayanya juga murah, sehingga baik sekali untuk memonitor. Kami saat ini sedang mempersiapkan bagaimana mekanismenya,” jelasnya.

Baca juga:  KMP Dharma Rucitra III Ditarik ke Surabaya

Dikatakan, nantinya alat tersebut ditujukan kepada wisatawan. Bagi yang hasilnya rekatif juga perlu penanganan. “Tentunya nanti juga kami akan bekerja sama dengan Dinas kesehatan untuk tindak lanjut wisatawan yang reaktif itu,” katanya.

Terkait apakah akan dikenakan biaya kepada wisatawan, Cok Raka menuturkan, penggunaan alat ini kedepannya akan perlu pemeliharaan yang tentunya memerlukan biaya. Namun, jika akan menarik biaya tambahan selain biaya tiket masuk kepada wisatawan masih belum ditentukan.

Baca juga:  Ratusan KK di Ban Belum Teraliri Listrik

“Kami belum sampai sejauh itu membahasnya, tapi pasti akan jadi pembahasan selanjutnya. Kalau nanti akan dikenakan biaya, berarti uangnya harus masuk ke kas daerah, jadi pemerintah juga harus ikut bertanggung jawab atas pemeliharaannya. Apakah nanti biaya yang dikenakan diserahkan kepada pengelola kemudian pemeliharaan alatnya juga dari mereka, masih akan dibahas lagi,” terangnya.

Sebelumnya, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dalam sidang paripurna DPRD Badung mengatakan pihaknya akan memasang alat GeNose di objek wisata. Deteksi COVID-19 ini ditargetkan terpasang bulan ini. “Karena kita di Bali masih perayaan Galungan dan Kuningan, mungkin dalam waktu dekat kita akan pasang GeNose C-19,” katanya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *