Istri kedua Cokorda Rai dan anaknya memegang foto mendiang saat ditemui di kediamannya, Selasa (20/4). (BP/kup)

GIANYAR, BALIPOST.com – Cokorda Gede Rai yang akrab disapa Cokorda Rai Puri Negari Minggu (18/4) Pukul 05.00 WITA meninggal dunia Rumah Sakit Ganesha. Berpulangnya penekun usadha Bali ini akibat pendarahan setelah menjalani operasi patah tulang.

Istri Kedua Alm Cokorda Rai, yakni Ni Ketut Lestari didampingi putri mendiang, Cokorda Istri Padmi Swari menyampaikan Cokorda Gede Rai lahir Tahun 1930 di Puri Ubud. Setelah dewasa, Cokorda Gede Rai tinggal di Puri Negari di Banjar Negari, Desa Singapadu Tengah.

Cokorda Gede Rai memiliki dua istri, istri pertama bernama Cokorda Istri dikaruniai 5 anak. Sementara istri kedua Ni Ketut Lestari dikaruniai 4 anak.

Baca juga:  Kasus Harian Melandai, Bali Masih Bertahan di Zona Kuning COVID-19

Ketut Lestari menuturkan Cokorda semasa hidup hampir 35 tahun menekuni Usadha Bali. Ini berawal dari belajar otodidak dan taksu dari leluhur dari Puri Ubud beliau semakin mendalami Usadha Bali.

Pengobatan yang dilakukan antara lain menggunakan totok urat safat dan menciptakan mudra. Ini menggunakan 9 tingkatan mudra yang dipadukan dengan gerak olah tubuh.

Teknik pengobatan mengacu pada lontar-lontar terkait Usadha Bali. Dalam pengobatan, Cokorda Rai Puri Negari ini juga menggunakan tenaga dalam dengan menyalurkan energi murni kepada pasien yang berobat.

Baca juga:  Gianyar Dapat Hibah Pariwisata, Segini Jumlahnya

Akibat ketenarannya, banyak pasien yang telah diobati baik datang baik dari dalam maupun luar negeri. Bahkan banyak pejabat pemerintah, dosen, kalangan pengusaha mempercayakan penyembuhan penyakitnya melalui Usadha Bali yang didalami Cokorda Rai.

Pasien yang datang banyak mengeluhkan penyakit. Ini mulai penyakit psikologi, depresi, migran, sakit pinggang, penyakit dalam termasuk berbagai jenis penyakit lainnya. Selain totok urat saraf, dan mudra, dalam Usadha Bali, Cokorda Rai memberikan obat ramuan Usadha yang disembur maupun dioleskan di bagian tubuh.

Baca juga:  Lapangan Ini Juga Ditutup, Pintu Masuk Dipalang Bambu dan Pita Pembatas

Banyak mahasiswa Usadha sampai Profesor yang menekuni Usadha, belajar tehnik pengobatan Usadha dari Cokorda Rai Puri Negari. “Walaupun sudah sangat mendalami bidang Usadha, Cokorda Rai tidak pernah mempromosikan kemampuan, baik melalui pemberitaan maupun media sosial. Ia dikenal lebih banyak dari informasi mulut ke mulut,” jelasnya.

Dalam mengobati pasien, Cokorda Rai tidak mematok sesari atau biaya pengobatan karena sepenuhnya keikhlasan pasien. Walaupun dalam pengobatan menyalurkan energi murni, mendiang hanya menganggap diri sebagai perantara sepenuh hasil pengobatan merupakan kehendak yang di atas dan karma dari pasien. (Wirnaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *