BANGLI, BALIPOST.com – Tiga pimpinan DPRD Bangli mengembalikan mobil dinas (mobdin). Alasannya karena mobil yang selama ini digunakan usianya sudah lebih dari lima tahun dan perlu peremajaan.
Sebagai gantinya mereka menerima uang transportasi dengan nilai Rp 11 juta per orang.
Sekretaris DPRD Bangli Anak Agung Panji Awatarayana dikonfirmasi Selasa (20/4) mengatakan, pimpinan dewan sudah mengembalikan fasilitas mobdin sejak Maret lalu. Ketua DPRD Bangli mengembalikan dua mobdin yakni Fortuner dan Innova.
Sdangkan wakil ketua masing-masing mengembalikan innova. Alasan pengembalian karena mobil dinas yang selama ini digunakan usiannya sudah tua.
Lebih dari lima tahun. CC-nya juga dianggap tidak sesuai. “Dari segi CC sama dengan Cc mobil dinas kepala OPD. Harusnya kan CC-nya lebih tinggi,” kata Agung Panji.
Sebelum dikembalikan, pimpinan dewan sempat mengajukan surat ke Bupati. Intinya meminta peremajaan mobil dinas.
Namun karena kondisi keuangan daerah belum memungkinkan untuk membeli mobil baru, para pimpinan dewan kemudian diberikan uang tunjangan transportasi sebagai gantinya. “Nilai tunjangannya sama Rp 11 juta,” ujarnya.
Dikatakan Agung Panji, sesuai ketentuan pimpinan dewan berhak memilih menerima tunjangan transportasi atau fasilitas mobil dinas. Jika memilih menggunakan fasilitas mobil dinas, tidak berhak dapat tunjangan transportasi.
Hanya dapat uang BBM. “Jadi di aturan memang boleh memilih mobil dinas atau tunjangan transport,” jelasnya.
Pasca dikembalikan, saat ini keempat mobil dinas pimpinan dewan tersebut diparkir di belakang gedung dewan. Agung Panji mengatakan pihaknya berencana segera menyerahkan mobil dinas itu secretariat daerah.
Ia menegaskan karena sudah dikembalikan, pimpinan dewan tidak bisa lagi meminjam mobil dinas tersebut meski untuk keperluan dinas. “Sejauh ini belum pernah ada pimpinan yang pinjam setelah mengembalikan,” pungkasnya.
Sementara itu berdasarkan pantauan, keempat mobil dinas tersebut terparkir berjejer halaman di belakang gedung dewan. Mobil diparkir di halaman terbuka.
Tidak dimasukan ke garase. Sebab garase yang ada penuh diisi barang bekas. (Dayu Swasrina/balipost)