DENPASAR, BALIPOST.com – Polda Bali melalui Ditintelkam Polda Bali mengundang tokoh agama, masyarakat dan pemuda Bali, Selasa (20/4). Mereka menggelar pertemuan di Hotel Grand Santhi Denpasar untuk menyikapi perkembangan situasi Bali, mencegah intoleransi, radikalisme dan terorisme.
Direktur Intelkam Polda Bali, Kombes Pol. Zainal Abidin dalam sambutannya mengatakan Bali merupakan pulau yang memiliki toleransi tinggi. Oleh karena itu semua pihak harus tetap menjaganya. “Saat melaksanakan ibadah agar tetap memperhatikan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19. Polri berharap agar Banser dan Kokam membantu kepolisian menjaga serta mengantisipasi adanya radikalisme dan terorisme di Bali,” ujarnya.
Sedangkan Wakil Ketua FKUB Provinsi Bali, Dr. Drs. I Gusti Made Ngurah mengatakan sebagai masyarakat pengguna internet (netizen) harus pintar memilah berita atau informasi yang ada di media sosial, khususnya terkait isu SARA. Tugas FKUB adalah menjaga kerukunan umat beragama dimana dalam forum ini tergabung dari seluruh majelis agama yang ada di Indonesia.
Selain itu mengantisipasi hal-hal yang dapat mencederai toleransi antar umat beragama, dan melakukan koordinasi dengan majelis agama.
Anggota DPD RI Perwakilan Bali, H. Bambang Santoso mengatakan sebagai warga negara Indonesia berdasarkan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika kita harus saling menghormati dan memuliakan antar umat beragama. “Mari bersama-sama kita mencegah penyebaran Covid-19 agar Pariwisata di Bali bisa dibuka kembali rencananya pada Juli agar perekonomian pulih kembali,” ujarnya.
Peserta pertemuan tersebut sepakat mengecam segala bentuk tindakan intoleransi dan siap menjaga kerukunan umat beragama di wilayah Bali. Selain bersinergi dengan Polri dalam menjaga kamtibmas yang aman dan nyaman serta penerapan protokol kesehatan COVID-19, terutama saat Bulan Suci Ramadan dan perayaan Idul Fitri 1442 H. (Kerta Negara/balipost)