GIANYAR, BALIPOST.com – Setelah ditinggal pedagang Pasar Seni Sukawati, lokasi pasar relokasi di Lapangan Sutasoma menjadi kumuh. Los dan Kios yang dibuat semi permanen ini terlihat banyak sampah.
Camat Sukawati, Gusti Ngurah Udayadnya Rabu (21/4) mengatakan sampah plastik dan sisa rak para pedagang masih terlihat di los semi permanen di Lapangan Sutasoma. Bahkan, di sela-sela los ada payung-payung robek yang digunakan pedagang pasar Sukawati sebelumnya di tempat relokasi Lapangan Sutasoma.
Camat Sukawati menyampaikan masih berkoordinasi dengan pihak terkait terkait penataan Lapangan Sutasoma pasca ditinggal pedagang Pasar Sukawati yang kini sudah menempati Pasar Sukawati blok A dan blok B. Aparat dari Kecamatan antara lain akan berkoordinasi dengan Disperidag karena sebelumnya Lapangan Sutasoma digunakan untuk relokasi Pedagang Pasar Sukawati selama proyek revitalisasi berlangsung.
Gusti Ngurah Udayadnya mengakui belum bisa memastikan peruntukan Lapangan Sutasoma setelah ditinggal oleh Pedagang Sukawati. “Ini tentu mesti dikordinasikan dengan instansi terkait,” ucapnya.
Camat Sukawati menjelaskan Lapangan Sutasoma pada awalnya merupakan tempat olahraga. Akibat adanya revitalisasi Pasar Seni Sukawati fungsi lapangan diubah menjadi Lapak atau los untuk relokasi pedagang.
Gusti Ngurah Udayadnya mengakui d tengah proses persiapan revitalisasi, sempat terjadi erupsi Gunung Agung. Lapangan Sutasoma sempat dijadikan penampungan sementara masyarakat Karangasem yang mengungsi. “Setelah erupsi Gunung Agung berakhir Lapangan Sitasoma ditempati Pedagang Sukawati selama proses revitalisasi pasar,” tegasnya. (Wirnaya/balipost)