Kapuspen, saat memberikan keterangan pers, Kamis (22/4) di Base Ops Lanud Ngurah Rai. (BP/edi)

MANGUPURA, BALIPOST.com – KRI Nanggala-402 yang hilang kontak saat melaksanakan latihan di daerah latihan kapal selam TNI AL di perairan Bali, Rabu (21/4), dibenarkan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Achmad Riad. Pihaknya mengatakan, memang terjadi lost contact terkait KRI Nanggala-402, kurang lebih 60 mile di utara perairan Bali.

Pada pukul 03.46 WITA, KRI Nanggala melakukan penyelaman. Pada Pukul 04.00 WITA melakukan penggenangan peluncur torpedo No. 8 yang merupakan komunikasi terakhir pukul 04.25 WITA. “Jadi bukan rudal ya,” katanya.

Baca juga:  Aksi Tolak Rapid dan Swab Test saat Kasus COVID-19 Belum Melandai, Dikhawatirkan Turunkan Daya Saing Bali

Lebih lanjut dikatakan, saat gugus tugas pengendalian memberikan otorisasi penembakan torpedo. Di situlah komunikasi kri Nanggala terputus,” jelas Kapuspen, saat memberikan keterangan pers, Kamis (22/4) di Base Ops Lanud Ngurah Rai.

Terkait berbagai macam berita yang berseliweran, seperti temuan tumpahan minyak dan bau solar di beberapa lokasi, dikatakan temuan pertama oleh Heli Panther AS 4211 posisi 07⁰ 49 menit 74 detik LS. 114⁰ 50 menit 78 detik BT radius 150 meter.
Begitu juga KRI REM Martadinata 331 juga melaporkan hal sama.

Baca juga:  Usai Dilantik Jadi Pj Gubernur Bali, Ini Kata Mahendra Jaya

Dari temuan tersebut ada berita kalau KRI REM melaporkan telah mendeteksi pergerakan di bawah air dengan kecepatan 2,5 lot. kemudian kontak tersebut hilang.

Pihaknya menegaskan itu tidak cukup data untuk mengidentifikasi kontak tersebut sebagai kapal selam. Untuk Itu pihaknya menegaskan dari berita kalau KRI Nanggala sudah ditemukan, data tersebut belum bisa digunakan sebagai dasar.

Oleh karena itu pihaknya berharap tidak memberitakan informasi yang belum jelas tersebut “Kami berharap tidak membuat analisa, kemudian tidak memberitakan informasi yang belum dipastikan kebenarannya. Sehingga memberikan ketenangan kepada masyarakat khususnya informasi ini,” tegasnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

Baca juga:  Panen Padi Organik 7 Ton di Subak Biaung
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *