MANGUPURA, BALIPOST.com – KRI Nanggala-402 hilang kontak saat melaksanakan latihan di daerah latihan kapal selam TNI AL di laut Bali, Rabu dini hari (21/4). Menurut Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Achmad Riad sejumlah armada dikerahkan mencari keberadaan kapal selam ini.
KRI Nanggala-402 hilang kontak kurang lebih 60 mile di utara perairan Bali. Ia mengatakan sampai saat ini pencarian masih terus dilakukan.
Ada 5 KRI dan 1 Helikopter yang dikerahkan untuk melakukan operasi pencarian. Dalam latihan tersebut, KRI Nanggala membawa 53 awak (49 ABK, 1 komandan kapal, dan 3 orang artileri senjata angkatan laut atau Arsenal).
Hingga saat ini pencarian masih terus dilakukan dengan mengirimkan KRI Rigel dari Dishidros Jakarta dan KRI Rengat dari Satuan Ranjau untuk membantu pencarian dengan menggunakan side scan sonar.
Tak hanya itu, juga ada penawaran bantuan dari negara sahabat. Pertama dari Singapura, berupa kapal selam yang diperkirakan akan tiba pada 24 April. Kemudian, Malaysia juga menawarkan bantuan dengan mengirimkan kapal yang akan tiba pada 26 April.
Ia juga mengutarakan Basarnas dan KNKT juga membantu pencarian dengan mengerahkan gabungan BPPT Basarnas P3L. “Tambahan juga sebagai posko crisis center ada di Mako Armada II Surabaya dan di Lanal Banyuwangi. Beberapa peralatan pendukung, seperti ambulan MHC sudah disiapkan,” ujarnya.
Ia pun mengatakan Panglima TNI, Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto terbang dengan heli dan langsung menuju KRI Suarso untuk bertemu Kepala Staf Angkata Laut (AL) Laksamana Yudho Margono untuk mendapatkan keterangan lebih detail yang sebenarnya.
“Sekali lagi kami mohon doa, semua sumber daya peralatan yang ada, akan dikerahkan. Kita berharap mudah-mudahan bantuan dan semuanya bisa mempercepat untuk menemukan posisi dari KRI Nanggala,” harapnya.
KRI Nanggala-402 menjadi salah satu pelaku pada latihan penembakan rudal di Laut Bali, yang direncanakan dilaksanakan pada Kamis (22/4), yang juga disaksikan Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf TNI AL, Laksamana Yudho Margono. KRI Nanggala-402 memiliki “saudara kembar”, yaitu KRI Cakra-401.
Secara teknis, KRI Nanggala-402 berasal dari Type 209/1300 yang dibuat galangan kapal Howaldtswerke di Kiel, Jerman Barat, yang dipesan Indonesia pada 1977, dan memasuki dinas aktif pada 1981.
Sistem propulsi KRI Nanggala-402 berintikan motor diesel-elektrik Siemens low-speed yang tenaga kerjanya langsung disalurkan ke baling-baling di buritan.
Kekuatan daya dorongnya adalah 5.000 shp (shaft horse power), sedangkan baterai-baterai listriknya dengan bobot sekitar 25 persen bobot bruto kapal menyimpan daya listrik. Adalah empat mesin diesel MTU diesel supercharged yang bertanggung jawab dalam penyediaan daya listrik kapal. (Yudi Karnaedi/balipost)