Mahasiswa Program Studi Destinasi Pariwisata, Politeknik Pariwisata Bali (PPB) melakukan penelitian di Labuan Bajo. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pembelajaran praktek merupakan salah satu bagian penting dari perkuliahan mahasiswa perguruan tinggi vokasi. Tidak terkecuali bagi mahasiswa Program Studi Destinasi Pariwisata, Politeknik Pariwisata Bali (PPB).

Salah satu bentuk perkuliahan praktek tersebut adalah penelitian lapangan yang dilaksanakan oleh oleh mahasiswa semester 6, yang diistilahkan sebagai Destination Field Research (DFR). Sebagai penelitian terapan di bidang pariwisata, DFR dirancang untuk memberikan pengalaman praktis bagi mahasiswa untuk meneliti isu-isu terkini mengenai pengembangan destinasi pariwisata di Indonesia.

Untuk 2021 ini, DFR dilaksanakan dengan topik penelitian “CHSE Ready; Kesiapan Destinasi Super Prioritas Labuan Bajo Dalam Menerima Kunjungan Wisatawan di Masa Normal Baru.” Topik ini menarik untuk diteliti mengingat Labuan Bajo merupakan satu-satunya Destinasi Pariwisata Super Prioritas di Indonesia yang juga menyandang status sebagai Destinasi Pariwisata Super Premium.

Baca juga:  Puncak Karnaval Budaya 2017 Labuan Bajo Sukses Curi Jutaan Perhatian Netizen

Karena itu, Labuan Bajo tentu membutuhkan dukungan untuk meningkatkan citranya di mata wisatawan sebagai destinasi yamg aman untuk dikunjungi di masa pandemi Covid-19. Untuk itu, diharapkan penelitian lapangan yang dilakukan oleh mahasiswa Prodi DPW Politeknik Pariwisata Bali akan dapat menghasilkan temuan mengenai kesiapan Labuan Bajo dalam menerima kunjungan wisatawan di masa normal baru, khususnya berkaitan dengan kesiapan pemerintah, kesipan industri pariwisata maupun kesiapan masyarakat di Labuan Bajo dalam menerapkan protokol CHSE, serta bagaimanakah persepsi wisatawan mengenai kesiapan Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata dalam menerapkan CHSE.

DFR dilaksanakan dalam beberapa tahapan. Tahapan pertama adalah pembekalan yang diterima oleh mahasiswa selama 3 bulan perkuliahan. Pembekalan dilaksanakan untuk memberikan penguatan konsep dan teoritis serta penyiapan desain penelitian maupun instrumen penelitian.

Baca juga:  Tarung di TdF 2017, Peserta Sudah Kepincut Destinasi Wisata Flores

Setelah pembekalan, selanjutnya dilaksanakan pengumpulan data penelitian di Labuan Bajo. Pengumpulan data tersebut dilaksanakan oleh 51 orang mahasiswa DPW yang terbagi ke dalam 3 kelompok, dengan dibimbing oleh 15 orang Dosen Pembimbing.

Pengumpulan Data ditandai dengan penyerahan mahasiswa pelaksana penelitian secara simbolis kepada Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Barat oleh Direktur Politeknik Pariwisata Bali. Kegiatan tersebut mengambil tempat di Hotel Green Prundi, Labuan Bajo, Senin (19/4).

Diharapkan setelah diserahkan kepada Pemerintah Daerah Manggarai Barat melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Barat, mahasiswa untuk selanjutnya dapat melaksanakan pengumpulan data penelitian dengan lancar. Hasil pengumpulan data selanjutnya akan dianalisis untuk dilaporkan dalam 4 Laporan Penelitian, yaitu Laporan Pendahuluan, Laporan Sementara, Rancangan Laporan Rampung serta Laporan Rampung.

Baca juga:  Pembelajaran Daring Dikeluhkan Orangtua, Ini Usulan Dewan

Keempat Laporan tersebut juga akan diseminarkan dalam serangkaian kegiatan seminar, yaitu Seminar laporan Pendahuluan, Seminar Laporan Sementara, Seminar Rancangan Laporan Rampung dan Seminar Publikasi DFR. Dalam Seminar Publikasi DFR, hasil penelitian yang sudah dipresentasikan dalam sesi-sesi seminar sebelumnya diharapkan dapat disampaikan kepada stakeholder pengembangan pariwisata Labuan Bajo sebagai masukan bagi pemangku kepentingan pariwisata Labuan Bajo untuk meningkatkan ataupun menjaga citranya terkait keamanannya untuk dikunjungi di masa pandemi COVID-19. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *