DENPASAR, BALIPOST.com -Pesilat peraih emas Asian Games (AG) di Indonesia 2018 untuk kelas E, Komang Harik Adi Putra, senantiasa mempelajari gaya bertarung calon lawannya di kelas E. Pasalnya, selama ini sama sekali tidak ada kejuaraan nasional, sehingga pesilat sulit mengukur kemampuannya dari hasil selama ditempa latihan.
Komang Harik, di Denpasar, Rabu (21/4) menceritakan, selama ini dirinya mempelajari gaya bertanding calon lawannya di kelas E. “Saya biasa membuka rekaman calon lawan di PON Papua nanti melalui rekaman video,” tuturnya. Sebaliknya, lawan dari provinsi lain juga menyaksikan gaya permainan saya.
Karena itu, ia menduga pertarungan di PON Papua bakal seru dan sengit. “Oleh karena sama sekali tidak ada agenda Kejurnas, maka saya hanya fokus persiapan menjelang PON Papua,” ungkapnya. Selama ini Komang Harik hanya berlatih di padepokan perguruannya PSPS Bakti Negara di Batumekaem.
Ia berlatih bersama seperguruan, yang sama-sama menghuni skuad tim PON. Mereka ditangani pelatih Gusti Made Semarajaya, Kadek Satra, serta Alex. “Kami berlatih tiga kali dalam sepekan,” terangnya. Menu latihan terdiri atas dua kali latihan teknik yang diselingi sparring, serta sekali penggenjotan fisik, baik berlari di lapangan maupun pantai.
“Pelatih terkadang memberikan teknik baru, supaya kami bisa tampil inovatif, termasuk dalam menghadapi tipikal maupun gaya permainan lawan,” paparnya. Komang Harik mengakui, peran pelatih cukup besar dalam memotivasi sekaligus membekali ilmu bela diri silat. Bahkan, pelatih juga membekali teknik berikut taktik dan strategi gaya bertarung, guna meredam serangan lawan.
Sejauh ini, Komang Harik juga belum tahu apakah selama Pelatda PON ini, tim silat Bali akan melakukan try out atau cukup menggelar try in. “Kalau saya ingin menjajal kekuatan pesilat provinsi lain, syukur-syukur kalau mereka mau datang ke Bali untuk berlatih tanding,” harap dia. (Daniel Fajry/balipost)