Prabowo Subianto. (BP/edi)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) ke depan menjadi penting. “Jadi memang kejadian ini menggarisbawahi bahwa memang pertahanan negara adalah suatu pekerjaan upaya yang sangat rumit. Yang memerlukan suatu teknologi sangat tinggi dan mengandung unsur bahaya,” ujarnya saat memberikan keterangan pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Kamis (22/4).

Ia mengutarakan masalah pertahanan negara,  baik di laut, udara, atau di darat mengandung 3 unsur. Yakni, kegiatan sangat rumit membutuhkan teknologi tinggi, profesionalitas tinggi daripada awak-awaknya, dan mengandung unsur bahaya sangat tinggi.

Ia mengakui alutsista bidang pertahanan memang cukup mahal. Bahkan bisa dikatakan sangat mahal.

Oleh karena itu, ungkapnya, pimpinan negara selalu dihadapkan dengan dilema harus mengutamakan pembangunan kesejahteraan tapi menjaga kemampuan pertahanan supaya kedaulatan tidak diganggu. “Karena itu presiden memerintahkan saya setahun lalu. Untuk bersama-sama pimpinan TNI menyusun suatu master plan atau rencana induk 25 tahun yang memberi kepada kita suatu totalitas kemampuan pertahanan. Ini kita sedang rampungkan,” bebernya.

Baca juga:  Nataru, Pos Terpadu Bandara Ngurah Rai Mulai Digelar

Ia mengatakan pihaknya sedang menyusun dan sedang memperbaiki. “Insya Allah dalam dua tiga minggu ini, kita bersama dengan Panglima TNI kita akan lakukan dan sampaikan ke Pak Presiden,” katanya.

Intinya, memang Indonesia akan investasi lebih besar tanpa mempengaruhi usaha pembangunan kesejahteraan. “Kita sedang merumuskan pengelolaan pengadaan alutsista lebih tertib dan lebih efisien. Tapi kita memang harus meremajakan alutsista kita. Banyak alutsista kita memang karena keterpaksaan dan mengutamakan pembangunan kesejahteraan kita belum modernisasi lebih cepat,” sebut Prabowo.

Baca juga:  Presiden Minta Keluarga Awak KRI Nanggala-402 Bersabar, Pencarian Dilakukan Optimal

“Tapi sekarang ini mendesak, kita harus modernisasi alutsista kita lebih cepat lagi dan saya yakin bahwa dalam waktu dekat perlengkapan bisa kita modernisasi untuk darat, laut maupun udara,” tegasnya.

Ia mengatakan bahwa saat ini juga sedang merencanakan adanya armada baru, armada yang mutakhir. Akan tetapi tetap memanfaatkan alutsista sebaik mungkin.

Kata Prabowo, alat apapun dalam pekerjaan di tiga matra menghadapi unsur bahaya yang sangat besar. Jadi kemungkinan kecelakaan di darat, laut dan udara itu adalah way of life daripada tentara.

Dikatakannya bahwa risiko pekerjaan TNI ya menghadapi bahaya setiap hari. “Latihan perang, latihan biasa atau patroli biasa saja sudah mengandung bahaya, ada kapal kita yang kena ombak yang sangat keras yang pecah di tengah laut. Jadi bukan latihan saja, matranya semua ini mengandung bahaya,” katanya.

Baca juga:  Revisi Kuota Jalur Prestasi, Sekolah Tunggu Informasi dari Disdikpora Bali

Sementara itu, selanjutnya akan mengadakan tiga kapal selam baru dari Korea Selatan. Masalah operasi kapal selam adalah berupa operasi atau suatu bidang peperangan yang paling kompleks dan sulit.

Ia pun menggarisbawahi biar rakyat juga mengetahui bahwa perjuangan dalam menjaga kedaulatan negara itu sangat penuh dengan tantangan. “Setiap hari mereka hadapi bahaya. Karena itulah kita mohon semua masyarakat untuk berdoa supaya anak-anak kita bisa kita temukan dalam waktu sesingkat-singkatnya,” harapnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *