SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pandemi COVID-19 membuat pariwisata mati. Namun, usaha untuk terus bangkit dari keterpurukan ekonomi terus dilakukan pemerintah daerah. Di Klungkung, sektor-sektor riil kini menjadi tumpuan strategis untuk menghadapi tekanan berat pandemi ini.
Maka, Pemkab Klungkung memprogramkan untuk mencetak wirausaha baru lewat pemberdayaan masyarakat, hususnya generasi muda. Caranya, dengan pelatihan keterampilan dan transfer knowledge.
Program mencetak wirausaha baru ini, digagas melalui pelatihan dalam berwirausaha. Memprioritaskan generasi muda untuk berani membangun dan memulai usahanya. Seperti yang sudah berjalan, baik itu dalam bidang kuliner, sablon baju, membuat sabun dari propolis, membuat kerajinan dari batok kelapa, budidaya madu kele, menjadi tukang bangunan maupun membuat handycraft sebagai upaya pengembangan life skill guna membangun kembali kemandirian ekonominya.
Demikian pula wirausaha yang bergerak di sektor UKM lainnya. “Skema program ini mengarah pada rencana pendirian lembaga pelatihan, yang kami gagas sebagai pusat pelatihan dan pemberdayaan masyarakat,” kata Bupati Klungkung Nyoman Suwirta didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Klungkung Wayan Sumarta, Rabu (21/4).
Dalam pelatihan wirausaha baru ini, ada bentuk pengembangan lainnya untuk menjadi wirausaha muda profesional. Dalam pelaksanaannya juga ada transfer knowledge dari orang-orang yang sudah punya pengalaman dan sukses berwirausaha.
Sehingga, mereka yang mengawali berwirausaha punya gambaran jalan menuju kesuksesan. Ini menjadi bagian dari inovasi Pusat Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat (Puspa Emas) Disperinaker Klungkung, dengan sasaran utamanya adalah pemuda dari KK miskin.
“Mereka didata, dilakukan pengelompokan minat dan bakat, untuk mengetahui akan kemana arah wirausahanya. Baru diberikan program pelatihan berwirausaha. Sehingga mereka lebih siap dengan life skillnya,” tegasnya.
Sejalan dengan program wirausaha baru, Yowana Kreatif Center, sebagai wadah khusus menampung enterpreneur muda juga efektif dan sangat tepat diberdayakan dalam mencetak wirausaha baru, guna memanfaatkan peluang sekecil apapun dimasa pandemi ini. Aktivitasnya terbangun dalam visi yang sama, yakni melahirkan produk baru yang inovatif, diminati pasar, kemudian membuka kesempatan peluang kerja baru.
Tujuan besarnya lainnya adalah, mampu melahirkan produk inovatif yang bisa menjadi oleh-oleh khas Klungkung dan membangun semangat berwirausaha melalui interpreneur masuk desa.
“Dengan tumbuhnya wirausaha baru, diharapkan terbukanya kembali lapangan pekerjaan dan tumbuhnya ekonomi warga tanpa mengandalkan sektor pariwisata. Masyarakat juga tidak terbawa dengan situasi sulit dan mampu keluar dari tekanan ekonomi di tengah pandemi ini,” katanya.
Saat ini di tengah matinya pariwisata, Bupati Suwirta berharap orang lokal harus mampu memanfaatkan setiap peluang di sektor riil sekecil apapun. Kemudian perlahan mulai menyadari situasi saat ini, bahwa krama Bali tidak bisa berdiri mandiri hanya mengandalkan sektor pariwisata. Pesan jangan mendewakan pariwisata ini pun sudah berulang kali diingatkan Bupati Suwirta kepada pelaku pariwisata di Nusa Penida. (Bagiarta/balipost)