GIANYAR, BALIPOST.com – Meski ditengah masa pandemi, perkumpulan Pecinta Bonsai Indonesia (PPBI) Gianyar bersama Pemkab Gianyar tetap menggelar pameran bonsai di Alun-alun Gianyar. Pameran bahkan akan merangkul ratusan penghobi dari kalangan petani sampai pengusaha dan pejabat.
Kegiatan ini pun tidak menutup kemungkinan akan memicu kerumunan di tengah pandemi COVID-19. Padahal, saat ini sedang diupayakan pencegahan penularannya melalui larangan berkerumun.
Ketua PPBI Gianyar, I Gusti Bagus Adi Widhya Utama Jumat (22/4) mengatakan pameran akan menjadi ruang bagi penghobi untuk berkreasi untuk menampilkan hasil karya terbaik. Untuk menjadi bagian peserta pameran penghobi bonsai termasuk penyelenggara pameran wajib menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Tingginya antusias mengikuti pameran mesti diikuti tinggi kesadaran penerapan prokes. Gusti Bagus Adi memaparkan dalam pameran di Alun-alun Gianyar diikuti sekitar 700-800 pohon bonsai.
Bonsai ini sudah mengisi ruang Pameran mulai Kamis (22/4) dan akan dipamerkan untuk sampai 2 Mei. Pemeran bonsai ini berkelas nasional, para pesertanya bukan hanya pecinta bonsai dan mame di Bali.
Namun master-master bonsai dan mame dari luar Bali pun hadir, dan beberapa dari mereka telah memajang pohonnya di sini. Mereka datang dari setiap daerah di Indonesia, mulai dari Tangerang, Bekasi, Japara, Malang dan sebagainya.
Tidak ketinggalan pejabat di Bali, mulai Bupati Gianyar, Bupati Bangli, dan Bupati Badung akan ikut ambil bagian dalam pameran bonsai di Alun-alun Gianyar. Gusti Bagus Adi Widhya Utama meyakini, pameran ini juga akan berdampak pada kebangkitan ekonomi Bali dan nasional.
Sebab transaksi skala besar akan terjadi pada pameran ini. Selain itu, objek wisata dan tempat menginap di Bali, khususnya Gianyar juga akan mendapatkan kecipratan dari kedatangan peserta dari luar Bali. “Kami berharap, dan kami meyakini, pameran ini akan berdampak signifikan terhadap perputaran dan pertumbuhan ekonomi di tengah krisis ini ,” ucapnya.
Penasehat PPBI Gianyar, I Wayan Arthana menyampaikan desain pameran yang menggunakan hampir semua areal Alun-alun Gianyar. Ini bertujuan masyarakat tetap bisa menerapkan sosial distancing atau jaga jarak saat menikmati keindahan pohon-pohon yang dipamerkan. (Wirnaya/balipost)