DENPASAR, BALIPOST.com – Bali hanya meloloskan nomor motocross pada PON Papua, Oktober mendatang. Selama ini tercatat tiga kroser yang berlatih, yakni IGN Diva Ismayana yang pernah juara Asia Supercross di Filipina, Made Gede Sadhu Saka Bakti, serta Aditya Permana.
Pelatih motocross PON Bali Cok Vicky mengungkapkan, selama ini pihaknya memastikan Diva Ismayana masuk skuad PON, karena prestasi yang diukir berikut kemampuannya sampai ke level Asia. Sementara, seorang kroser pendampingnya akan diputuskan menjelang entry by name. “Jadi, sejauh ini belum diputuskan kroser pendamping Diva, apakah Gede Saka atau Aditya,” terang Cok Vicky, di Denpasar, Jumat (23/4).
Alasannya, kata dia, skill dan ketangkasan mereka memacu motor trail masih terus dipantau selama latihan. Lokasi latihan biasanya di Sirkuit Tengkudak Tabanan, Wahana di Suwung atau Blahkiuh. “Pembalap Bali akan turun di kelas Special Engiene (SE) 250 cc perorangan dan beregu,” jelas Cok Vicky.
Untuk perorangan, yang turun dipastikan Diva Ismayana, sedangkan pasangannya antara Gede Saka dan Aditya. “Kami harapkan untuk nomor beregu baik Diva maupun rekan setimnya, bisa menunggang motor dan tancap gas dari garis start hingga ke finish,” tuturnya. Soalnya, untuk sistem penilaian nomor beregu, dihitung kedua pembalap saat memasuki garis finish.
Selain berlatih di sirkuit, ketiga kroser juga digenjot fisiknya melalui latihan di fitnes. “Anak-anak harus tetap menjaga fisik dan staminanya dengan berlatih di gym,” harapnya. Maklum, seorang kroser dituntut memiliki fisik tangguh selama menunggang motor.
Dikemukakan, sejauh ini belum diketahui apakah untuk cabor motocross di PON Papua, Panpel menyiapkan motor atau tidak. Yang jelas, menurut dia, tim provinsi lain sudah menyiapkan motor bagi krosernya, seperti Jatim dan Jateng.
Ia juga mengagendakan kroser asuhannya guna berlaga pada berbagai event. Rencana program try out, Cok Vicky memberikan alternatif DKI, Jateng, maupun Jatim. “Untuk kejuaraan motocross, baik Kejurnas maupun sifatnya Kejurda, kroser yang langganan turun ya mereka yang biasa turun di event nasional maupun daerah,” paparnya. (Daniel Fajry/Balipost)