Calon penumpang melakukan tes deteksi COVID-19 dengan metode GeNose C-19. (BP/Antara)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Badung berencana memasang GeNose C-19 di 6 objek wisata. GeNose yang merupakan bantuan pihak ketiga ini belum dipastikan jadwal pemasangannya.

Namun, Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat sudah melakukan berbagai persiapan. Salah satunya, Dinkes akan melakukan pendampingan jika alat pendeteksi COVID-19 telah dipasang.

Kepala Dinas Kesehatan Badung, dr Nyoman Gunarta, mengatakan telah mendapat instruksi dari Sekda Badung terkait pemasangan GeNose. “Sekarang kan baru proses pengadaan dan belum terpasang. Jadi kami di Dinas Kesehatan Kabupaten Badung sudah diinstruksikan oleh Bapak Sekda (Adi Arnawa, red) untuk mendampingi ketika nanti pemasangan alatnya,” ujar dr Gunarta, Jumat (23/4).

Baca juga:  Dari Bandara Bali Utara Masuk Ranperda RTRW hingga Rekonstruksi Pembunuhan Malam Tahun Baru

Persiapan lainnya, soal karantina jika pengunjung ternyata hasil tesnya reaktif. Mantan Dirut RSD Mangusada ini mengatakan, akan banyak pertanyaan jika pengunjung reaktif.

Sebab, regulasi penggunaan GeNose juga belum sempat dibahas lebih lanjut. “Penggunaan GeNose tersebut tidak jauh beda dengan swab antigen. Setelah seseorang menjalani swab antigen kemudian dilanjutkan dengan swab PCR dan jika positif COVID-19 akan langsung di karantina,” ungkapnya.

Baca juga:  Dari Pelaku Penusukan Anggota Polda Bali Diburu hingga Tukang Las Bobol Kos-kosan

Menurutnya, hingga saat ini Badung masih melakukan karantina di hotel. Aturan yang baru untuk karantina secara mandiri dinilainya tergantung kelayakannya. “Kalau penduduknya padat tetap tidak bisa dilakukan, namun mungkin akan dilakukan pembahasan kembali oleh Bapak Sekda. Coba tunggu dulu setelah alat itu datang,” katanya.

Dijelaskan, untuk GeNose sensitivitasnya mendeteksi COVID-19 sudah di atas 95 persen. Sehingga jika pengunjung positif saat pemeriksaan GeNose, kemungkinan besar terjangkit COVID-19. “Makanya untuk itu, kita di Dinas Kesehatan Badung kan wajib tahu, kemana akan dibawa jika adanya pengunjung yang positif. Kita tunggu pembahasannya nanti ya, nanti saya infokan,” jelasnya.

Baca juga:  Gunakan GeNose untuk Wisatawan Bisa Jadi Daya Ungkit Pariwisata

Seperti diketahui, alat pendeteksi COVID-19, dipasang di enam obyek wisata yang akan menjadi pilot project. Yaitu, Pura Uluwatu, Pantai Pandawa, Pantai Labuan Sait, Pura Taman Ayun, Sangeh dan Air terjun Nungnung. (Parwata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *