Keluarga Gede Kartika melakukan upacara nebusin, Senin (26/4). (BP/kmb)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Harapan keluarga bahwa Kapten I Gede Kartika bisa diselamatkan setelah KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang kontak sudah pupus. Ini setelah Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyebut seluruh awak Kapal selam itu gugur di perairan Bali bagian utara, Minggu (25/4).

Kartika lahir di Gorontalo, namun asalnya dari Desa Lebu, Kecamatan Sidemen, Karangasem. Ia memiliki seorang istri yang saat ini sedang mengandung tujuh bulan dan seorang putra berusia 2,5 tahun.

Baca juga:  Dua Minggu Sejak Dilanda Gempa, Longsor Susulan Kembali Landa Trunyan

Paman korban, I Wayan Darmanta, mengatakan pascadinyatakan gugur, Senin (26/4) pagi pihak keluarga menggelar upacara nebusin di perairan Celukan Bawang, Buleleng. “Walau telah dinyatakan tiada. Kami tetap berupaya agar Gede tenang dan kami keluarga jauh merasa lebih tenang dengan menggelar upacara ini,” ungkap Darmanta ditemui usai acara nebusin.

Darmanta memastikan korban akan diupacarai di Desa Lebu. Ditanya terkait waktu pihaknya masih menunggu keputusan pihak TNI. “Keluarga besar di Gorontalo termasuk orang tua Gede sudah menyatakan untuk melakukan prosesi di Bali, di Desa Lebu,” imbuhnya.

Baca juga:  Gempa Swarm Tak Berpotensi di Bali

Di usia ke 34 tahun, I Gede Kartika telah menyandang gelar Kapten. Bahkan, pangkatnya dinaikkan satu tingkat pascadinyatakan gugur dan memperoleh bintang jasa.

Darmanta menuturkan, keponakannya memang memiliki cita-cita menjadi TNI AL sejak kecil. Bahkan saat pendidikan Gede sempat menyandang predikat 10 besar nilai terbaik. “Terakhir …

Baca selengkapnya di media partner DENPOST.id

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *