DENPASAR, BALIPOST.com – Jagabaya Dulang Mangap wajib turut menjaga kedamaian dan ketertiban Bali. Demikian penegasan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Jagabaya Dulang Mangap Nusantara, Gede Pasek Suardika SH, MH, dalam rilis yang diterima.
“Jangan malah membuat ulah atau terlibat dalam keributan atau perselisihan yang mencederai tujuan dibentuknya wadah pesemetonan ini,” tegasnya dihadapan jajaran Jagabaya Dulang Mangap Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Buleleng serangkaian Peringatan HUT ke-3 di Pura Asem Kembar Buleleng belum lama ini.
Menurutnya peran Jagabaya Dulang Mangap menjaga kedamaian dan ketertiban Bali sangat penting. “Apalagi Bali menjadi pusat perhatian dunia, banyak orang yang datang dan perhatian kepada Bali sehingga kejadian sekecil apapun dampaknya bisa besar,” jelasnya.
Ditekankannya bahwa Jagabaya Dulang Mangap mempunyai peran penting dalam menjaga kedamaian dan ketertiban Bali.
Motto Jagabaya Dulang Mangap : Satya ring Sesana dan Wirang ring Semeton berarti bahwa setiap anggota Jagabaya Dulang Mangap harus setia pada kebenaran, peraturan dan norma etika yang umum berlaku. “Jika memiliki perbedaan pandangan yang tidak bisa diselesaikan, tempuh jalur hukum dan minta bantuan aparat berwenang, jangan menghakimi karena kita bukan hakim,” tegasnya.
Ketua DPC Jagabaya Dulang Mangap Buleleng, Putu Pasek Agung Dibia Atmaja, SE menyatakan bahwa meski bersifat modern pihaknya tetap mengedepankan asas kekeluargaan sehingga pendekatan tersebut digunakan dalam berbagai kegiatan organisasinya. “Salah satunya adalah kegiatan bakti sosial yang sudah rutin kami lakukan,” tegas alumnus mahasiswa Hindu Malang ini.
Selama tiga tahun keberadaan Jagabaya Dulang Mangap Buleleng sudah melakukan berbagai kegiatan sosial, di antaranya donor darah, penyerahan bantuan bagi warga terdampak COVID, penyemprotan ke griya sulinggih dan rumah warga, bantuan sosial dan pemeriksaan kesehatan kepada para sulinggih dan kegiatan lainnya. “Termasuk yang terbaru adalah membantu saudara kita Merjuna Sinamo asal Sumatra Utara yang tengah dirawat di RSUD Kabupaten Buleleng dalam keadaan tanpa sanak saudara sama sekali,” jelas Gung Paul panggilan akrabnya. (kmb/balipost)
Ternyata ini pngertian dulang mangap.. gak sengaja saya baca tulisan di baju slh satu jro mangku yg ikut muput ngaben masal di banyuwangi