JAKARTA, BALIPOST.com – Pemakaman Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Papua Mayjen TNI (Anumerta) I Gusti Putu Danny Karya Nugraha dilakukan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Selasa (27/4). Jenazah I Gusti Putu Danny dibawa masuk ke dalam kompleks pemakaman oleh anggota TNI diiringi oleh keluarga, kerabat, dan sejumlah anggota dari Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI).
Keluarga dan anggota PHDI yang hadir ke pemakaman mengenakan pakaian adat Bali. Prosesi pemakaman berlangsung kurang lebih sekitar 40 menit mengingat pada pukul 10.44 WIB rombongan pelayat, baik dari satuan TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara berjalan keluar kompleks pemakaman.
Usai menghadiri pemakaman, Sekretaris Umum PHDI I Ketut Parwata, dikutip dari Kantor Berita Antara mengatakan prosesi pemakaman di antaranya turut diisi oleh beberapa upacara keagamaan. Dalam kesempatan itu, ia memastikan jenazah Mayjen TNI (Anumerta) IGP Danny tidak dikremasi. Informasi itu mengklarifikasi kabar yang sebelumnya mengatakan jenazah Kabinda Papua itu akan dikremasi di krematorium di Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
I Ketut Parwata, yang ikut masuk ke dalam kompleks TMP Kalibata, juga mengaku melihat Wakil Kepala BIN Teddy Lhaksmana mengikuti proses pemakaman. Namun, Wakil Kepala BIN tidak dapat langsung dihubungi untuk diminta konfirmasi kehadirannya di TMP Kalibata.
“Bapak (I Gusti Putu Danny) cukup aktif terlibat kegiatan PHDI,” kata I Ketut Parwata mengenang sosok almarhum.
Prosesi pemakaman Mayor Jenderal TNI (Anumerta) I Gusti Putu Danny Karya Nugraha di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Selasa, berlangsung dengan penjagaan ketat dari petugas gabungan.
Dari pukul 08.00 WIB, puluhan petugas berseragam dan berbaju umum telah tersebar di sekitar lokasi TMP Kalibata, termasuk di antaranya di area sekitar pintu masuk, area parkir mobil, dan area seberang pemakaman.
Danny gugur tertembak saat iring-iringannya — satuan tugas TNI/Polri dan satgas BIN — terjebak aksi saling tembak dengan kelompok bersenjata dalam perjalanan menuju Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (25/4).
Sepanjang konflik keamanan Papua terjadi, baru kali ini seorang perwira tinggi TNI menjadi korban dalam kontak senjata dengan organisasi separatis yang lebih kondang disebut kelompok kriminal bersenjata.
BIN menamai kelompok bersenjata itu sebagai kelompok separatis dan teroris, sebagaimana dinyatakan Deputi VII BIN, Wawan Purwanto, Senin (26/4). Usai kejadian itu, jenazah Danny pun dipindahkan dari lokasi penembakan dan dibawa ke Timika kemudian diterbangkan ke Jakarta.
Sebelum dimakamkan di TMP Kalibata, jenazah Danny sempat disemayamkan di Balai Komando Kopassus TNI AD, Cijantung, Jakarta, sejak Senin malam sampai Selasa pagi. (kmb/balipost)