MANGUPURA, BALIPOST.com – Laporan kasus COVID-19 di wilayah Kecamatan Kuta masih terjadi. Padahal pintu pariwisata rencananya dibuka pada Juni.

Kuta sebagai barometer pariwisata di Bali harus mempersiapkan diri dan Polsek Kuta akan melakukan penyemprotan cairan disinfektan massal pada 1 Mei. “Kami akan melakukan penyemprotan (disinfektan) bekerja sama dengan komunitas yang ada di dua kelurahan dulu yaitu Kuta dan Tuban. Karena disitu masih muncul kasusnya (COVID-19), sedangkan tiga kelurahan lainnya tetap waspada,” tegas Kapolsek Kuta Kompol Nyoman Gatra, Kamis (29/4).

Baca juga:  Potensi PHR Bali 80 Persen dari Hibah Rp 3,3 T, Mekanisme Pemberian Hibah Perlu Diperjelas

Menurut Kompol Gantra, pihaknya cepat melakukan rapat koordinasi dengan komunitas pariwisata, lurah, bendesa dan instansi terkait yang ada di Kuta, tujuannya untuk membangunkan spirit dan semangat mereka agar bersama-sama serta bersatupadu dengan komponen lainnya untuk bisa mengikuti proses recovery pariwisata. Artinya membangkitkan pariwisata yang muaranya pemulihan ekonomi.

“Ini saya anggap momennya sangat penting. Setahun lebih kita menderita karena pandemi ini dan mudah-mudah dengan kegiatan ini saya bisa membakar semangat mereka. Kita harus jengah (malu). Masak Kuta sebagai induk pariwisata di Bali tidak masuk dalam Green Zone Corridor. Sekarang kita perjuangkan. Kita punya waktu satu bulan, kita harus yakin jadi,” ungkap mantan Kabagops Polresta Denpasar ini.

Baca juga:  Lima Ribuan Kasus COVID-19 Dilaporkan Nasional

Menurutnya zona hijau di Bali hanya Ubud, Nusa Dua dan Sanur. “Kuta jangan ditinggalkan. Kalau dikasi turisnya tidak nyaman nanti. Kuta harus zona hijau dulu, ini harus diperjuangkan. Bagaimana cara kita mengkreasikan kuta menjadi zona hijau,” mantan Kapolsek Benoa ini.

Terobosan yang akan dilakukan ada tiga tapi yang difokuskan adalah menurunkan angka COVID-19. Caranya mengadakan lomba bebas COVID-19 antar kelurahan selama satu bulan ke depan.

Baca juga:  WNA Ditemukan Meninggal di Bawah Tower Air Hotel

Kalau bisa mempertahankan tanpa ada kasus COVID-19 dapat piala bergilir. Sedangkan jika bisa mempertahankan tiga bulan berturut-turut dapat piala tetap. “Semoga masyarakat Kuta menggeliat khususnya yang berkecimpung pariwisata. Karena 85 persen tergantung pariwisata. Perkembangan COVID-19 masih ada, yaitu di Kelurahan Kuta dibayangi Kelurahan Tuban. Saya hadir untuk memotivasi. Leading sector penanganan COVID-19 adalah pemerintah daerah,” ungkapnya. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *