DENPASAR, BALIPOST.com – Tim silat PON Bali siap menjajal ketangguhan atlet pelatnas SEA Games. Selain pesilat pelatnas, tim silat PON seperti NTB dan Jateng juga menyatakan akan beruji coba melawan tim silat PON Bali. Hanya, sejauh ini belum disepakati jadwalnya, sebab penerapan protokol kesehatan wajib diberlakukan saat pandemi Covid-19.
Pelatih silat PON Bali Gusti Made Semarajaya, di Denpasar, Kamis (29/4) menerangkan, untuk melakukan sparring meladeni pesilat luar Bali, wajib mentaati peraturan seperti antigen, serta surat keterangan vaksin. “Jadi, kami tidak gegabah melakukan latih tanding meladeni tim silat luar Bali,” sebut Gusti Semarajaya.
Diakuinya, sebagaimana saran KONI Bali atlet PON agar melakukan try in atau menggelar event di Bali. Tujuannya, selain bisa beruji coba juga bisa menekan biaya. “Selama ini kami menjalankan program latihan di Padepokan PSPS Bakti Negara, Batumekaem, bagi pesilat binaan Bakti Negara,” ucapnya.
Sedangkan, untuk hari Minggu seluruh pesilat skuad PON berlatih bersama, termasuk dari perguruan lain. Ia menyebutkan, Bali meloloskan total 21 pesilat. Rinciannya yang berasal dari PSPS Bakti Negara (17), plus dari perguruan Kelatnas Perisai Diri (PD) empat pesilat. Keempat pesilat adalah Ni Made Indah Sindi Maharani (kelas F), I Kadek Wahyu Rihartana (kelas G), Wayan Sumertayasa (kelas H), serta I Kadek Agus Jatiwibawa (kelas J).
Sementara, pesilat yang berasal dari PSPS Bakti Negara adalah Ni Made Sintya Ratika Dewi (B), I Gede Arya Widhyantara dan Ni Kadek Sutiani (C), Komang Widia Mahardika dan Ni Made Wida Ariasih (D), Komang Harik Adi Putra dan I Gusti Ayu Dian Ariardani (E), Cok Gede Kresna Wiguna Putra (I).
Bagi pesilat Bakti Negara yang lolos di nomor seni adalah I Kadek Pebrinata dan Ni Kadek Astini (tunggal), I Putu Anom Wiraguna/I Made Dwi Surya Adnyana (ganda), Putu Cincin Cindra Dewi/Ni Made Mega Sri Wahyuni (ganda), dan Putu Yudi Surya Pratama/Made Ananta Pradnya/I Kadek Adi Santosa (beregu).
Ditanya soal target, Gusti Semarajaya mengungkapkan, pihaknya dipatok KONI untuk mendulang 5 keping emas, sebagaimana hasil Pra PON di wilayah II (tengah). Saat Pra PON dibagi dalam III zona, yakni wilayah I (barat) dan III (timur). “Saya rasa target 5 emas terlalu berat, mengingat hasil di PON Jabar, Bali meraup 2 emas,” kilahnya.
Selain itu, pesilat PON Bali digenjot keras guna menghadapi PON Papua, pada Oktober 2020 lalu. Kenyataannya, pelaksanaan hajatan multievent empat tahunan antarprovinsi se-Indonesia diundur setahun, menjadi Oktober 2021. “Jika digelar Oktober tahun lalu, anak-anak sudah mencapai puncak penampilannya. Sayangnya, selama setahun lebih memasuki masa pandemi covid-19, dan sulit mengembalikan menuju puncak penampilan atlet,” bebernya. (Daniel Fajry/Balipost)