Suasana pasar pagi di Distrik Chaoyang, Beijing, China. (BP/Antara)

BEIJING, BALIPOST.com – Penyebaran virus Corona di India yang demikian cepat meluas menimbulkan kekhawatiran bagi China. Negara ini tidak mengizinkan kapal-kapal kargo yang berlayar dari India memasuki wilayahnya.

Kebijakan itu dikeluarkan, setelah ditemukan 11 awak positif COVID-19 varian India. “Mutasi COVID yang ditemukan di India telah terdeteksi di beberapa kota di China,” kata Kepala Bidang Epidemiologi Pusat Pengendalian Penyakit Menular China (CCDC) Wu Zunyou, Kamis (29/4), dikutip dari Kantor Berita Antara.

Baca juga:  Dari Prediksi Pesimis Jumlah Penumpang di Bandara Ngurah Rai hingga Ditinggal Menghadiri Mecaru, Bale Terbakar

Pihak Pelabuhan Zhoushan di Kota Ningbo, Provinsi Zhejiang, menemukan 11 awak kapal berkewarganegaraan China positif COVID-19. Semua awak kapal itu baru datang dari India, demikian otoritas pelabuhan.

Global Times melaporkan bahwa dua dari 11 awak kapal Huayang Chaoyang dalam kondisi parah di rumah sakit setempat. Kapal Huayang Chaoyang yang terdaftar di Hong Kong itu sejak 2021 singgah di Pelabuhan Chittagong (Bangladesh), Kakinada (India), Singapura, dan Xiamen, Provinsi Fujian.

Baca juga:  Pusat Perbelanjaan di Surabaya Mulai Terapkan Protokol Kesehatan Ketat

Saat ini kapal tersebut sedang antre reparasi di Zhoushan. Pihak Pelabuhan Zhoushan menyatakan bahwa semua kapal yang pernah singgah di India dalam tempo tiga bulan terakhir tidak diizinkan mendarat di pelabuhan di wilayah timur daratan Tiongkok itu.

Banyak kapal tujuan Zhoushan yang singgah di India dalam perjalanan dari Eropa ke China.

Sementara itu, di Kota Chongqing juga kedapatan satu kasus dari India. Wu mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dalam menghadapi peningkatan kasus impor dan langkah-langkah pengendalian epidemi karena China telah berinvestasi banyak untuk mendapatkan hasil yang baik dalam pengendalian epidemi.

Baca juga:  Sambut Era Baru, Kapolres Gianyar Siapkan Konsep Pengamanan Objek Wisata

Lonjakan COVID-19 terbaru di India telah memberikan peringatan keras bahwa pengendalian epidemi adalah tugas yang rumit, sulit dan jangka panjang, demikian Wu. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *