Bade dinaikkan ke atas mobil Pick Up untuk dibawa ke kuburan (setra). (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pandemi COVID-19 menyebabkan sejumlah aturan dan cara ritual Hindu menjadi bergeser. Misalnya saja, menghindari terjadi kerumunan, piodalan kini digelar secara terbatas dan melibatkan sejumlah kecil krama.

Begitu pun pelaksanaan pengabenan. Untuk mencegah kerumunan dan dilakukan secara efisien, ngaben pun digelar dengan melibatkan warga secara terbatas. Pengusungan bade tempat jasad pun ada yang dilakukan secara estafet.

Ada juga yang mengusung bade menggunakan mobil, seperti yang terlihat di Jalan Yudistira, Denpasar, Jumat (30/4). Bade dinaikkan ke atas mobil pick up tanpa diarak. Kemudian keluarga dan warga yang mengantar mengikuti hingga ke setra.

Salah satu warga, Karya, mengatakan karena tidak boleh menggelar keramaian di tengah suasana COVID-19, jadi ada aturan dari banjar seperti itu. Tidak boleh berjalan ke setra dan tetap menggunakan prokes. (kmb/balipost)

Baca juga:  Belasan WNA Ikuti Sidang Permohon Kewarganegaraan Indonesia
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *