DENPASAR, BALIPOST.com – Gojek, platform on-demand terdepan di Asia Tenggara meluncurkan Sustainability Report perdana, Jumat (30/4). Dalam webinar lewat aplikasi Zoom, yang dipantau dari Denpasar, Co-CEO Gojek, Kevin Aluwi mengatakan laporan tentang praktek berkelanjutan yang dilakukan Gojek ini sekaligus menandai target perusahaan pada 2030.
Ia mengatakan Gojek berkomitmen untuk mencapai “Three Zeros” di 2030. Yakni Zero emissions, Zero waste dan Zero barriers di semua proses lini bisnisnya.
Tujuan ambisius ini didorong oleh keyakinan perusahaan dalam menjalankan bisnis secara berkelanjutan dan lebih baik. Sehingga dapat terus meningkatkan dampak sosial positif bagi lingkungan dan masyarakat luas melalui inovasi dan teknologi.
Kevin mengatakan ini merupakan momen penting bagi Gojek karena pertama kalinya mengeluarkan sustainability report. “Laporan ini sangat penting bagi Gojek. Karena ini akan menjadi pedoman bagi Gojek,” ujarnya.
Ada tiga pilar strategis yang dilaksanakan mencapai three zeros di 2030, yaitu pelestarian lingkungan (GoGreener) untuk memastikan pencapaian Zero Emissions dan Zero Waste, pertumbuhan sosial ekonomi (GoForward), serta kesetaraan dan keberagaman (GoTogether) untuk memastikan pencapaian Zero Barriers. Tiga pilar tersebut fokus pada isu-isu lingkungan dan sosial yang paling mendesak sekaligus memberikan dampak paling signifikan bagi seluruh pemangku kepentingan.
Laporan sustainability Gojek dengan indikator lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) telah melalui proses assurance oleh PricewaterhouseCoopers (PwC) ini merupakan yang pertama dibuat oleh perusahaan berbasis internet di Asia Tenggara menggunakan standar global. Gojek telah menjadi katalis di industri teknologi Asia Tenggara yang mengintegrasikan praktik-praktik terbaik ESG di seluruh aspek operasional bisnisnya dan secara transparan menginformasikan kinerja perusahaan terkait topik-topik ESG.
“Kami selalu menjadi perusahaan yang fokus dalam memberikan manfaat bagi masyarakat dan di saat yang bersamaan menjaga pertumbuhan bisnis. Hal tersebut merupakan bagian dari DNA kami dan menjadi alasan mengapa orang bekerja di Gojek. Seiring dengan pertumbuhan Gojek, semakin penting juga untuk mencari cara agar kami dapat bertindak dengan bertanggung jawab, serta terus mendorong dan menjadi katalis di industri terutama untuk isu-isu penting,” tegasnya.
Oleh karena itu, Gojek terus meningkatkan upaya dalam mengintegrasikan aspek lingkungan dan sosial sebagai bagian penting dari perusahaan. “Kami berharap upaya ini dapat menciptakan perubahan positif bagi masyarakat dan mitra, serta bagi bumi tempat kita tinggal ini sehingga kami dapat terus mewujudkan misi Gojek untuk jangka panjang.”
Co-CEO Gojek Andre Soelistyo menambahkan sektor swasta sangat diharapkan untuk bertindak dan membantu mengatasi isu-isu lingkungan dan sosial yang penting dan berdampak pada masyarakat dan lingkungan. “Seiring dengan berkembangnya Gojek, dan dengan jutaan orang yang bergantung pada platform kami setiap harinya, kami memiliki tanggung jawab untuk ikut ambil bagian dan menjalankan bisnis secara berkelanjutan,” tegasnya.
Melalui integrasi praktik-praktik ESG yang terdepan di industri, pihaknya memastikan untuk menjalankan bisnis dengan lebih baik di seluruh ekosistem, sambil membuka jalan bagi perusahaan lain untuk melakukan hal yang sama. “Ini merupakan isu yang semakin penting dan relevan bagi para pemangku kepentingan dimanapun, dan Gojek bertekad untuk melampaui ekspektasi mereka demi Indonesia, Asia Tenggara, dan dunia yang lebih baik.”
Laporan sustainability ini juga menjabarkan komitmen Gojek dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang dicetuskan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Untuk semakin memastikan akuntabilitas, Gojek juga membentuk Dewan Penasihat Berkelanjutan atau Sustainability Advisory Council yang beranggotakan para pakar eksternal independen dari berbagai organisasi, seperti UN Women, ASEAN Centre for Energy, Universitas Indonesia, dan lainnya.
“Untuk mencapai berbagai berbagai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dalam waktu kurang dari 10 tahun, kita harus mulai bertindak. Berlandaskan pada ilmu pengetahuan, selaras dengan standar global serta metodologi berbasis data, kami membangun strategi ESG Gojek dengan tujuan untuk menciptakan dampak positif dan pembangunan ekonomi yang inklusif, dimanapun kami berada. Gojek tidak dapat mencapai berbagai berbagai target SDGs sendirian tanpa berkolaborasi dengan pihak-pihak yang memiliki tujuan yang sama,” kata Tanah Sullivan, Group Head of Sustainability, Gojek.
Regional Program Manager ASEAN of GRI Lany Harijanti mengatakan prinsip sustainability yang diadopsi perusahaan memiliki dampak positif bagi manusia, bumi, dan kesuksesan jangka panjang perusahaan karena pada akhirnya, tidak ada seorangpun yang dapat berbisnis jika bumi tidak ada. Pelaporan sustainability, sebutnya, adalah mutlak. (Diah Dewi/balipost)