DENPASAR, BALIPOST.com – Kalangan milenial yang merintis usaha dan memulai startup cukup banyak. Hal ini bisa dilihat dari tingginya minat para startup ini saat dipertemukan dengan investor.
Kepala Pusat Inovasi Primakara, I Gede Juliana Eka Putra, mencontohkan dalam pelaksanaan pitching night yang diselenggarakan belum lama ini, Inkubator Bisnis Primakara bekerjasama dengan JCI Badung menerima puluhan proposal. Para peserta pitching tak hanya dari Bali, namun juga berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Dalam pitching itu terpilih 5 finalis yang melakukan presentasi di hadapan investor. “Harapan saya kegiatan yang kami selenggarakan ini mampu menyerap lebih banyak peserta dari luar Bali agar ekosistem startup tercipta dan menjadi tempat ideal lahirnya startup-startup baru,” terang Juliana.
Kepala Inkubator Bisnis Primakara, Bagus Putu Wahyu mengutarakan dalam kegiatan itu, investor juga sangat tertarik dengan pitch peserta. Terbukti pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan sangat riil berdasar pengalaman masing-masing investor.
Kegiatan semacam ini, sebutnya, akan sangat bermanfaat dalam membantu startup memperoleh investor. Sebab investor yang dihadirkan adalah investor riil, di antaranya Gde Brawiswara Putra (President of JCI Badung, Founder Online D7), Rico Tampenawas, (Entrepreneur, Investor, CEO EazyProperty), Yeheskiel Zebua (Rocket Marketing), Angga Primadana (Kaya Factory).
Kegiatan bersama JCI Badung ini bukan sekali saja dilakukan. Sebelumnya, Pitching Night sudah berhasil mengantarkan Panak.id mendapatkan investasi.
Acara diselenggarakan dalam tema “Investor HQ : Ayo Semangat Berkarya” dan juga merupakan rangkaian akhir dari Seminar Serial Ketiga antara Inbis Primakara dan JCI Badung. Acara ini dilaksanakan secara offline di salah satu mal di Denpasar pada 26 April.
Sedangkan dua seminar sebelumnya diselenggarakan di Kampus STMIK Primakara. Hadir sebagai pembicara salah satu International Digital Marketer Exper, Denny Santoso.
Menurut President of JCI Badung, Gede Brawiswara, Pitching Night akan menjadi agenda rutin JCI Badung Bali untuk membantu para pengembang startup dan para milenial yang sedang merintis usahanya. “STMIK Primakara sangat konsisten dalam membina para pengembang startup,” tandasnya.
Ketua STMIK Primakara, I Made Artana menyatakan harapannya agar acara ini dapat terus berlanjut dan terlaksana secara kontinu sehingga dapat mendukung tumbuh kembang startup di Bali dan Indonesia. “Acara ini merupakan wujud komitmen STMIK Primakara untuk penguatan ekosistem startup di Bali khususnya dan Indonesia pada umumnya,” ungkap Artana.
Salah satu investor, Rico Tampenawas, mengaku senang melihat banyak sekali talenta di Bali. Mereka dinilai memiliki semangat untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat sekaligus menghasilkan pundi-pundi bagi foundernya. “Bali dan Indonesia masih banyak membutuhkan talenta muda seperti ini,” katanya. (kmb/balipost)