Kober Pura Mregan Kesiman dipundut ke Pura Petilan Kesiman, Minggu (2/5) pagi. (BP/sue)

DENPASAR, BALIPOST.com – Enam bulan lalu prosesi ngarebong di Desa Adat Kesiman dilakukan secara ngubeng karena pandemi COVID-19. Namun, Minggu (2/5), warga akan menggelar ngarebong secara normal meskipun pandemi belum berlalu.

Ngarebong akan dilakukan dengan prokes yang ketat. Prosesi Ngalungaang Ida Bhatara dan persembahyangan diatur tiga tahap.

Yaitu pukul 09.00 WITA untuk Kesiman Petilan, disusul Kelurahan Kesiman dan terkahir Kesiman Kertalangu. Puncak ngarebong dilakukan pukul 16.00 WITA.

Baca juga:  Kasus Pembunuhan Wanita Bugil, Kapolresta Sebut Ada Titik Terang

Untuk itu kober Pura Mregan Kesiman dipundut ke Pura Petilan Kesiman sejak pukul 08.00 WITA sebagai tanda prosesi ngarebong segera dimulai. Kober berwarna merah, putih, dan hijau ini sesuai tradisi sebagai tanda bahwa ida Sasuhunan se-desa adat Kesiman akan ke Pura Petilan.

Sebelumnya, Bendesa Adat Kesiman, I Ketut Wisna, Senin (19/4) mengatakan ngarebong di Desa Adat Kesiman akan kembali digelar seperti sebelum pandemi. “Dalam proses Ngerebong ngubeng sebelumnya, beberapa pemangku mengalami kerauhan, baik di rumahnya sendiri maupun saat keluar dari Pura Agung Petilan. Dengan kejadian itu, Prajuru Desa Adat Kesiman langsung melakukan rapat dan memutuskan bahwa Ngerebong akan dilaksanakan seperti biasa, namun dengan memperhatikan protokol kesehatan ketat,” kata Wisna.

Baca juga:  Subak Padanggalak Dirancang Jadi Sekolah Alam

Saat prosesi ngarebong, Wisna mengaku teknisnya akan dilakukan bertahap. Untuk proses persembahyangan waktunya akan diatur per desa/kelurahan. Setelah itu, baru akan dilakukan Ngerebong. Dengan rangkaian ngurek dan ngider Bhuana. (Sueca/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *