SEMARAPURA, BALIPOST.com – Meski sudah berjalan lebih dari setahun, hingga saat ini sistem pembelajaran daring masih menjadi kendala. Mulai dari keterbatasan sarana internet, kepemilikan handphone yang bisa digunakan belajar online dan masalah lainnya. Ini berdampak pada sistem belajar mengajar, bahkan tidak hanya di pedesaan, hal ini terjadi di sekolah ditengah perkotaan di Kabupaten Klungkung, ketika pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah.
Salah satunya adalah pada kalangan siswa di SD Negeri 1 Semarapura Tengah. Pada saat Ujian Akhir Sekolah, Senin (3/5) pihak sekolah setempat terpaksa menggunakan sistem luring. Caranya, untuk soal dan lebar jawabannya selama ujian, saat pagi diambil oleh siswa atau orang tua siswa ke sekolah. Baru pengerjaan jawaban dilakukan di rumah masing-masing. Setelah selesai mengerjakan, soal dan lembar jawabannya kembali dibawa ke sekolah untuk diperiksa.
Plt. Kepala SD N 1 Semarapura Tengah I Wayan Sudiana Urip, mengatakan meski cara- manual cukup merepotkan, namun ini jalan terbaik menghindari adanya anak-anak yang tidak bisa mengerjakan soal karena keterbatasan sarana handphone dan jaringan internet. Bahkan, ada juga siswa yang hingga saat ini sama sekali tidak bisa belajar menggunakan sistem daring. Mengenai pemeriksaan oleh guru, bisa lebih seksama karena jawaban ditulis di lembar jawaban yang sudah dipersiapkan.
Pada tahap pertama ujian ini, dari semua siswa kelas enam yang mengikuti ujian sebanyak 82 orang semuanya bisa hadir. “Kami menyelenggarakan secara luring, pertimbangan agar semua siswa bisa melaksanakan kegiatan ujian sekolah. Dari pengalaman selama melaksanakan pembelajaran daring, ada beberapa siswa yang kurang bahkan tidak bisa melaksanakan secara daring melalui google clasroom. Takut internet tidak ada sinyal dan jadi susah aksesnya,” katanya.
Salah satu pelajar yang mengikuti ujian luring di sekolah setempat, Ni Made Kanya Maryani mengaku lebih mudah menjawab soal diatas kertas dibandingkan harus secara daring. Menurutnya, kadang ada salah pencet mengakibatkan jawabannya menjadi ikut salah. Rencananya, ujian sekolah yang secara serentak dilaksanakan di Kabupaten Klungkung, dilaksanakan selama lima hari, dari Senin hingga hari Jumat nanti.
Total, jumlah siswa SD kelas VI yang mengikuti ujian akhir sekolah sebanyak 2.875 orang. Ujian dengan sistem daring, diikuti 1.893 orang dan sistem luring diikuti 982 orang. Sementara, jumlah SD total sebanyak 136 sekolah, dimana 1 SD tidak mengikuti ujian karena tidak memiliki kelas Vl, yaitu SDN 8 Sakti Nusa Penida. (Bagiarta/Balipost)