BANGLI, BALIPOST.com – Sebanyak 21 ribu warga di tujuh desa/kelurahan di Kabupaten Bangli yang dirancang menjadi green zone (zona hijau), segera divaksinasi COVID-19. Vaksinasi akan dilaksanakan secara serentak mulai Kamis (6/5).
Tak hanya Dinas Kesehatan, sejumlah OPD di lingkungan Pemkab Bangli juga turut dilibatkan dalam kegiatan vaksinasi tersebut. Humas Satgas Penanganan COVID-19 Bangli, I Wayan Dirgayusa mengatakan, jelang pelaksanaan vaksinasi serentak di desa zona hijau, telah dilaksanakan rapat bersama muspida, Senin (3/5).
Persiapan yang telah dilakukan untuk pelaksanaan gerakan serentak (gertak) vaksinasi green zone, yakni membentuk tim. Berdasarkan SK Bupati, yang ditunjuk selaku coordinator tim adalah Sekretaris Daerah (Sekda). Tim terdiri dari beberapa OPD sebagai pendukung.
Disebutkan Dirgayusa, sesuai jadwal, gertak vaksinasi green zone akan dilaksanakan 6-11 Mei. Sasaran vaksinasi adalah seluruh penduduk di tujuh desa/kelurahan yang dirancang jadi zona hijau.
Ketujuh desa/kelurahan itu yakni Kubu, Apuan, Tembuku, Batur Utara, Batur Tengah, Batur Selatan dan Kedisan. Ketujuh desa/kelurahan tersebut dirancang jadi zona hijau karena di wilayah itu terdapat objek wisata. “Jumlah target sasaran vaksin di tujuh desa itu sekitar 21 ribu penduduk. Namun vaksin yang disediakan sebanyak 25 ribu dosis,” jelasnya.
Nantinya vaksin yang tersisa akan diberikan untuk pelaku pariwisata dan penduduk yang rawan tertular COVID-19. Dalam pelaksanaan gertak vaksinasi zona hijau akan disediakan sebanyak 20 pos vaksinasi.
Per hari, jumlah penduduk yang ditarget mendapat vaksin 200 orang. Pada pelaksanaan gertak vaksinasi nanti, OPD dilibatkan sebagai pendukung administrasi. “Sesuai arahan bapak bupati, mulai besok kordinator wilayah masing-masing camat sudah mengumpulkan tim OPD yang bertugas di tempatnya termasuk tim teknis yang sudah disusun dengan SK Bupati. Jadi tim teknis pendukung seperti Kominfo, Dinas Kesehatan, Bagian Umum dan lainnya yang mendukung itu sudah harus rapat dengan wilayah masing-masing untuk menentukan lokasi penempatan pos masing-masing desa. Apakah itu di kantor desa, di lapangan, bale banjar atau dimana,” jelasnya.
Dalam pelaksanaan vaksinasi, pos yang disiapkan harus didukung jaringan internet yang memadai. “Internet wajib. Makanya besok juga harus ditentukan di mana lokasi yang memang internetnya mumpuni,” imbuhnya. (Dayu Swasrina/balipost)