DENPASAR, BALIPOST.com – Perubahan berbagai hal dalam dimensi tatanan kehidupan masyarakat dunia memberi pengaruh yang inklusif pada konsep pengelolaan dan pembangunan perekonomian di berbagai sektor. Tak terkecuali pada industri pariwisata yang sejak 2019 telah menduduki peringkat ke-2 sebagai penyumbang devisa terbesar bagi negara di bawah perkebunan kelapa sawit.

Dengan konsep inovasi – adaptasi – kolaborasi, perusahaan usaha pariwisata PT. Bagus Discovery dengan bendera Bagus Discovery dan PT. Stanagiri Managemen International dengan bendera Stanagiri sepakat untuk melakukan kerjasama bisnis dalam pengelolaan properti ke depannya.

“Pandemi ini mendorong kami untuk mewujudnyatakan pariwisata Bali yang berlandaskan budaya dan kearifan lokal menuju pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Kolaborasi kami ini adalah sebagai bentuk bahwa kita harus menyatukan elemen-elemen kekuatan industri untuk menjadi lebih baik ke depannya,” kata Bagus Sudibya, Owning Company Bagus Discovery, dalam rilis yang diterima.

Baca juga:  1.515 Pantarlih Lakukan Proses Coklit Serentak

Dampak pandemik COVID-19 telah meluluhlantakkan industri pariwisata di dunia dan Indonesia khususnya, termasuk Bali. Yang paling terdampak sehingga menimbulkan kontraksi pertumbuhan ekonomi -12.28% di kwartal ketiga 2020.

Dampak pandemik COVID-19 telah menimbulkan mega shifting di berbagai sektor terutama consumer behaviour (perilaku konsumen). Diperlukan strategic vision dan action dalam menghadapi perubahan yang begitu cepat ini agar industri pariwisata tetap bisa survive, eksis dan winning the market sehingga menjadi market leader.

Diperlukan strategic collaboration untuk menguatkan positioning perusahaan di market. PT Stanagiri Management International dan PT Bagus Discovery melakukan kolaborasi serta kerjasama strategis untuk saling menguatkan di dalam menghadapi tantangan yang semakin komples di masa depan. Penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU- Memorandum of Understanding) dilaksanakan pada Selasa (4/5) di H Sovereign Bali, Tuban. Penandatanganan dilaksanakan oleh Bagus Sudibiya dan Ketut Swabawa mewakili masing-masing perusahaan dan disaksikan oleh para board of director kedua belah pihak.

Baca juga:  Dibuka untuk Wisdom, Begini Suasana di Ubud

“Strategic alliance ini bertujuan untuk menguatkan local brand menuju kualitas terbaik dalam persaingan global, tugas kami sebagai industry expert adalah melakukan terobosan inovatif dalam merespons dinamika dan business shifting saat ini dan ke depannya. Selain itu, ini merupakan usaha dan peran yang kami ambil dalam menjaga dan bersinergi dengan stakeholder pariwisata lainnya untuk mempertahankan Bali sebagai world best destination” kata Ketut Swabawa dari Stanagiri Management Intl.

Baca juga:  Beri Kenyamanan Mahasiswa Baru, Unud akan Berdayakan Asetnya

Bagus Discovery memiliki 6 unit properti di Indonesia dan 5 di antaranya adalah di Bali : Puri Bagus Candidasa, Puri Bagus Manggis, Puri Bagus Lovina, Bagus Jati Ubud dan Bagus Agro Plaga. Sementara properti lainnya adalah The Baliem Valley yang berlokasi di Papua.

Stanagiri yang berdiri sejak 2019 telah mengawali resort development project di beberapa lokasi seperti Sebatu (Tegalalang), Kemenuh (Blahbatuh) juga di Tanah Lot (Tabanan). Komitmen perusahaan adalah menguatkan kembali konsep luxury boutique resort dengan nilai kearifan lokal, alam, budaya dan tradisi agar tidak tergeser dari massive-nya pembangunan resort-resort baru bernuansa minimalis modern. (kmb/balipost)

BAGIKAN

1 KOMENTAR

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *