TABANAN, BALIPOST.com – Sepanjang jalur nasional Jalan By Pass Ir. Sukarno di wilayah Tabanan kini telah terpasang lima titik Area Traffic Control System (ATCS). Seluruhnya sudah terintegrasi, lengkap dengan kamera cctv maupun fiber optic yang sangat canggih untuk bisa menghasilkan gambar yang sangat jelas.
Bagi pengendara yang melintas dan kedapatan melanggar rambu lalu lintas akan tertangkap oleh kamera. Begitupun terkait adanya larangan mudik, jika kedapatan ada bus AKAP membawa pemudik terpantau melintas, siap-siap akan distop oleh petugas Satlantas Polres Tabanan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
ATCS di kantor Dinas Perhubungan kabupaten Tabanan diresmikan Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, Rabu (5/5). Terkait keberadaan ATCS, Bupati Sanjaya mengatakan sangat mengapresiasi bantuan hibah ini karena bisa membantu kabupaten Tabanan, apalagi seperti diketahui Tabanan merupakan jalur trans Jawa-Bali khususnya di by pass Ir. Sukarno. “Ini luar biasa, apalagi bisa dipantau dan diselipkan pesan tentang protokol kesehatan seperti penggunaan masker, dan ini teknologi yang sangat membantu lalu lintas di kabupaten Tabanan, karena tidak semua kabupaten punya alat ini,”terangnya.
Dengan adanya sistem pengendali lalu lintas ini diharapkan tidak hanya mampu menjawab permasalahan transportasi yang ada, namun juga dapat meningkatkan keselamatan dan kelancaran lalu lintas. Sehingga secara tidak langsung dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas di kabupaten Tabanan, mengingat yang melintas di jalur By Pass Ir Sukarno juga banyak kendaraan besar dan bertonase.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Tabanan, I Gusti Putu Ngurah Darma Utama mengatakan, ATCS ini merupakan bantuan yang sifatnya hibah barang dari Kementerian Perhubungan senilai Rp 5.5 miliar lebih melalui Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah Bali-NTB. Lima titik yang sudah terpasang cctv ini, yakni di Simpang Wagimin, Kediri, Kasih Ibu, Dukuh dan Simpang Yeh Gangga.
Seluruhnya langsung terintegrasi dengan ruangan ATCS Dishub Tabanan yang dikelola oleh 12 orang operator mulai pukul 07.00-22.00 WITA. “Mereka ini (operator) sudah pelatihan dan uji coba tiga bulan. Meski hanya sampai pukul 10 malam namun data terekam tersimpan 24 jam, sehingga jika ada kebutuhan data untuk kepentingan keamanan di Polres ataupun kejadian kecelakaan bisa dicek diluar jam itu,” ucapnya.
Adanya ATCS ini, selain untuk mengendalikan kondisi lalu lintas juga untuk bertujuan menciptakan Road Safety Partnership Action (RSPA) yang merupakan program dari Polri untuk menekan angka lalulintas. “Jadi juga untuk alat sosialiasi terkait keselamatan berkendara bagi pengguna jalan melalui RSPA ini, ada pengeras suara yang mengedukasi pengendara yang kedapatan melanggar seperti tidak pakai helm, sabuk pengaman dan kondisi sekarang seperti tidak pakai masker atau taat prokes. Begitu juga pelarangan mudik, ketika ada bus AKAP terpantau melintas bisa terpantau dan kita kontak anggota Sat lantas yang nantinya ditunggu di pos lanjutan untuk pemeriksaan,” terangnya.
Setelah bantuan 5 titik, pihaknya juga sudah mengusulkan kembali 6 titik lainnya ke Kemenhub. Usulan tersebut kini masih dalaam tahap pembahasan. Diharapkan disetujui dan pada 2022 mendatang akan direalisasikan. (Puspawati/balipost)