SINGARAJA, BALIPOST.com – Jajaran kepolisian di Buleleng menggulirkan Operasi Ketupat Agung dalam rangka hari raya Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah tahun 2021. Sebanyak 175 personel polisi ditugaskan dalam operasi ini.
Tidak saja mengamankan pelaksanaan Ibadah Lebaran Idul Fitri, namun petugas mengedukasi dan menyadarkan warga agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) untuk mencegah terjadinya klaster penularan Virus Corona (Covid-19). Sebelum memulai tugasnya, para personel yang ditugaskan dalam Operasi Ketupat Agung mengikuti apel gelar pasukan, Rabu (5/5), di Taman Kota Singaraja.
Apel dihadiri Bupati Putu Agus Suradnyana (PAS), didampingi Kapolres AKBP Made Sinar Subawa dan unsur Forkompinda Buleleng.
Kapolres AKBP Made Sinar Subawa mengatakan, Operasi Ketupat Agung merupakan kebijakan Polri dalam menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif, sehingga warga dapat merayakan dan menyambut Lebaran Idul Ftri dengan aman dan tertib. Operasi ini berlangsung dari Kamis (6/5) hari ini dan berakhir pada 17 Mei 2021 mendatang.
Selain mengerahkan sebanyak 157 personel polisi, pihaknya juga dibantu TNI, Dinas Perhubungan (Dishub), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Kesehatan (Diskes), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng. Tidak ketinggalan, para anggota pecalang turut dimasukkan dalam pengamanan Lebaran Idul Ftri di tengah pandemi Virus Corona ini. “Sesuai instruksi pimpinan Operasi Ketupat Agung digulirkan untuk memberi rasa aman dan menjaga stuasi kamtibmas tetap kondusif, sehingga perayaan Lebaran Idul Fitri aman dan tertib termasuk tetap disiplin menerapkan prokes untuk menjegah penularan Covid-19,” katanya.
Ia menyebut, khusus untuk penerapan larangan mudik, telah ditindaklanjuti dengan membentuk pos sekat terpadu. Pos ini berlokasi di Desa Pejarakan, Kecamatan Geerokgak. Lokasi pos ini merupakan pintu masuk dari luar Bali menuju Buleleng.
Selain itu, juga dibentuk Pos Pengamanan (Pos Pam) yaitu di Kawasan Wisata Lovina, di depan Terminal Banyuasri, dan kawasan pelabuhan seperti di Pusat Pendaratan Ikan (PPI) di Desa Sangsit, Kecamatan Sawan. (Mudiarta/balipost)