DENPASAR, BALIPOST.com – Petarung PON Jateng akan melakukan latihan bersama, sekaligus latih tanding meladeni petarung PON Bali di Denpasar, pada 27-30 Mei nanti. Uji coba ini bertujuan menguji ketahanan fisik dan stamina petarung Bali, mengukur sejauh mana penerapan teknik petarung selama berlatih, serta taktik dan strategi menghadapi lawan.
Sekum Pengprov Kodrat Bali AA Bagus Tri Candra Arka, di Denpasar, Kamis (6/5) menerangkan, walaupun para petarung berasal dari satu guru, tetapi perlu diukur sejauh mana petarung Bali bisa menerapkan teknik dan strategi selama berlatih. “Kami bersyukur tim petarung PON Jateng bersedia berlatih ke Bali, dan kami siap meladeni menjajal kekuatan mereka,” ucap pria yang akrab disapa Gung Cok ini.
Dijelaskannya, tim tarung derajat Bali keluar sebagai juara umum dalam Pra PON di Bandung, yang dihadiri seluruh provinsi. Sementara, hasil tim tarung derajat Bali pada PON Jabar 2016 silam, Bali mendulang 2 emas, 1 perak dan 1 perunggu. “Kami ingin menambah pundi-pundi medali, sebab skuad PON Bali juga diperkuat petarung putri,” terangnya.
Atlet tarung derajat PON Bali ditangani empat pelatih, yakni Kang Gede Sutarya, Kang Nyoman Dana, Kang Sirka dan Kang Nengah Sudika. “Saat Pra PON lalu kami menyabet 5 emas, 1 perak dan 1 perunggu,” tuturnya.
Atas hasil ini, Bali meloloskan delapan petarung. Kedelapan petarung adalah Ferdy Surya Dewa Yana (49,1-52 kg), Rudi Nurudin (55,1-58 kg), Gede Dicky Handika Putra (58,1-61 kg), Dewa Komang Tri Darma Putra (61,1-64 kg), I Made Ardi Arimbawa (64,1-67 kg), Andre Surya (75,1-80 kg). Selain meloloskan 6 petarung putra, 2 petarung putri juga merebut tiket PON. Mereka adalah Ni Made Yogi Astrini (58,1-62 kg) dan Kadek Krisna Dewi (62,1-66 kg).
Salah seorang pelatih Kang Gede Sutarya mengemukakan, kedelapan petarung PON berlatih di GOR Lila Bhuana selama tiga kali dalam sepekan. Sebelumnya, para petarung berlatih di pusat latihan kawasan Kesambi. “Saat Pra PON lalu seluruh provinsi menerjunkan petarung terbaiknya, dan hanya Papua selaku tuan rumah seluruh petarungnya otomatis lolos PON,” ungkapnya. (Daniel Fajry/Balipost)