Suasana di Pelabuhan Gilimanuk sepi dengan kendaraan pribadi. ASDP menyebut terjadi penurunan drastis kendaraan dan penumpang yang menyeberang setelah pemberlakuan peniadaan mudik. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Pada pelaksanaan Operasi Ketupat Agung yang difokuskan peniadaan mudik, Kamis (6/5), menyebabkan arus kendaraan menyeberang di Pelabuhan Gilimanuk turun drastis. Kapal, baik dari Ketapang maupun Gilimanuk, lebih banyak melayani penyeberangan untuk kendaraan barang.

Mendapati kondisi tersebut, ASDP berencana mengurangi jumlah kapal yang dioperasikan selama larangan mudik. GM ASDP Cabang Ketapang, Suharto, Jumat (7/5) mengungkapkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) terkait kemungkinan dikuranginya kapal yang beroperasi di jalur penyeberangan Ketapang-Gilimanuk.

Baca juga:  Ikut "Earth Hour", Bandara Ngurah Rai Padamkan Lampu Penerangan Satu Jam

Suharto menyebutkan di awal larangan mudik ini, dari 32 kapal yang disiagakan hanya 27 kapal yang beroperasi. Itupun melayani kendaraan barang.

Melihat kondisi yang terjadi belakangan ini, jumlah itu bisa berkurang lagi. Suharto juga memastikan adanya penurunan drastis arus kendaraan yang menyeberang ke Bali maupun Banyuwangi dibandingkan Rabu (5/6).

Tetapi tidak dimungkiri ada beberapa kendaraan roda empat dan roda dua yang menyeberang namun jumlahnya bisa dihitung jari. Itupun merupakan kendaraan petugas.

Baca juga:  Karateka Bali Sabet 4 Emas di Kejurnas Inkai

Jasa penyeberangan Jawa-Bali menurutnya masih buka dan hanya ditutup bagi kendaraan pemudik termasuk bus. Sedangkan yang dikecualikan hanya kendaraan logistik dan barang. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *