BANGLI, BALIPOST.com – Desa Songan, Kintamani saat ini darurat sampah. Terbukti, saat masyarakat di wilayah itu belum lama ini melaksanakan aksi bersih-bersih bersama komunitas peduli lingkungan terkumpul sampah dengan volume yang cukup banyak.
Dari aksi itu sampah yang terkumpul mencapai lima truk. Sampah di Songan selama ini menjadi permasalahan pelik yang belum mampu dituntaskan. Hal itu diakui Bendesa Adat Songan Jero Temu, Jumat (7/5).
Bahkan dia menyebut desanya darurat sampah. Sampah di Songan banyak diproduksi dari rumah tangga.
Di desa itu, belum ada pengelolaan sampah. Demikian juga tempat pembuangan sampah (TPS) dan sarana truk untuk pengangkutan sampah belum tersedia. Hal itu menurutnya menjadi salah satu pemicu banyak masyarakat yang memilih buang sampah sembarangan.
Diungkapkannya, pihaknya di Desa Adat bersama desa dinas Songan A dan Songan B telah sepakat untuk bersama-sama menangani sampah plastik secara berkesinambungan. Pihaknya khususnya di adat segera menggodok perarem tentang larangan membuang sampah.
Jero Temu mengatakan sebagai masyarakat sangat mengapresiasi adanya aksi dari Komunitas Malu Dong bersama mahasiswa yang telah ikut mengatasi permasalahan sampah di wilayah Songan. Selain membantu memungut sampah, dalam aksinya komunitas tersebut juga mengedukasi warganya dalam mengelola sampah.
Tentunya aksi seperti ini juga sangat diharapkan dari komunitas-komunitas lainnya yang peduli lingkungan. “Kami sangat membutuhkan komunitas untuk ikut membantu mengedukasi masyarakat kami,” harapnya. (Dayu Swasrina/balipost)