MANGUPURA, BALIPOST.com – Polemik yang terjadi di Subak Balangan di Desa Kuwum, Mengwi, Badung hingga kini belum menemui titik terang. Sejumlah petinggi di Gumi Keris, seperti Wakil Bupati, Kadis PUPR, dan Kadis Pertanian dan Pangan pun akhirnya turun ke lapangan melihat kondisi subak secara langsung, Jumat (7/5).
Dalam peninjauan tersebut Wabup Suiasa mendengar apa yang menjadi aspirasi dan harapan para petani agar Subak Balangan ini bisa mendapatkan air. Petani mengalami kekeringan selama 20 tahun.
Untuk itu pihaknya akan berupaya mewujudkan apa yang menjadi harapan para petani. “Untuk sumber air nantinya Dinas PUPR yang akan membuat kajian tentang itu, sehingga demikian Subak Balangan yang sudah hampir dua puluh tahun tidak mendapatkan air bisa kembali kebagian air dan bisa mengairi sawahnya,” ujarnya.
Menurutnya, masyarakat petani sangat berharap masalah kekeringan dapat diselesaikan, sehingga masyarakat petani di Subak Balangan bisa bercocok tanam dan produktivitasnya berjalan dengan baik.
“Ke depan di kawasan ini akan dibuatkan kajian bukan hanya memikirkan zona air dari hulu ke hilir tapi juga kajian dari sisi pangan yang layak ditanam di kawasan ini. Kita buat konsep pola tanamnya, setelah itu dibuatkan konsep bisnisnya ke depan,” jelasnya.
Pekaseh Subak Balangan I Ketut Matrayasa juga membeberkan masalah saluran irigasi di Subak Balangan ini sudah dua puluh tahun tidak kebagian air. Akibatnya, para petani tidak bisa bercocok tanam terutama menanam padi, sehingga para petani kehilangan mata pencaharian.
“Karena itu kami berharap kepada Pemerintah agar dapat membantu dan memberikan solusi sehingga saluran irigasi yang ada di subak kami bisa terairi dan kami bisa bercocok tanam,” sebutnya. (Parwata/balipost)