SEMARAPURA, BALIPOST.com – Ikan Hiu Paus Tutul yang sempat terdampar di Pantai Tegal Besar, Desa Negari Kecamatan Banjarangkan, ditemukan sudah mati oleh warga, Sabtu (8/5). Saat terdampar pertama, ikan ini sempat didorong kembali ke laut pada Jumat sore.
Tetapi, ikan ini kembali ditemukan terdampar pada Sabtu pagi. Bahkan, dengan kondisi ekor dan sirip terpotong.
Warga dan petugas Kepolisian, TNI dan BPBD serta petugas sosial langsung melakukan upaya menguburkan ikan besar ini. Sebelum dikubur, sempat diupacarai secara Hindu Bali.
Salah satu warga menghaturkan sarana upacara sederhana dan memercikkan air suci dan air laut ke atas bangkai ikan. Sarana upacaranya nampak beralaskan kain kasa dan diposisikan secara layak, sebelum dikubur sedalam kurang lebih dua meter.
Kapolres Klungkung AKBP Bima Aria Viyasa, bahkan nampak ikut memimpin pasukannya di lokasi. Guna memastikan penanganan bangkai ikan ini sesuai arahannya. “Kami bantu lakukan penguburan yang layak. Agar bagian tubuhnya tidak lagi diambil orang,” katanya.
Di sisi lain, Petugas Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL), Kementerian Kelautan Wilayah Denpasar, juga ikut melakukan penanganan ikan langka ini. Mereka turun ke lokasi setelah mendapat informasi dari warga ada temuan ikan hiu paus tutul yang merupakan ikan jenis langka yang terdampar dalam keadaan hidup.
Namun, setelah dicek ke lokasi, kondisi bangkai hiu paus tutul ini sudah terkoyak. Beberapa bagian tubuhnya nampak sudah diambil orang.
Perairan Klungkung sudah beberapa kali ada ikan paus terdampar. Situasi demikian diduga karena pengaruh cuaca.
Selain itu, juga kemungkinan karena saat mencari makan jenis plankton yang banyak terdapat di wilayah ini, kesulitan untuk kembali ke habitatnya. Karena perairan tidak terlalu dalam, ikan terdampar ke pantai ketika terjadi gelombang pasang.
Bangkai hiu paus tutul ini ukuran sekitar 3,5 meter dan lebar hampir satu meter. Ketika pertama kali terdampar, Jumat (7/5) sempat diselamatkan warga karena masih hidup di Pantai Tegal Besar.
Namun, warga sekitar kembali menemukan ikan besar tersebut sudah tergeletak sejauh 100 meter ke timur dari lokasi awal pertama kali ditemukan terdampar.
Salah satu warga Nyoman Martana mengatakan saat diselamatkan itu, ikan sudah bisa kembali berenang ke tengah laut. Tetapi, Sabtu pagi malah kembali muncul di pesisir pantai dan sudah mati dengan kondisi memprihatinkan.
Ekornya sudah terpotong, sirip kanan kiri juga sudah terpotong. Bagian dalam perutnya sampai kelihatan dari luar. Warga menduga itu kemungkinan diambil orang yang tidak bertanggung jawab, saat pagi-pagi sekali, sebelum dilakukan penguburan. (bagiarta/balipost)