SEMARAPURA, BALIPOST.com – Temuan varian baru hasil mutasi COVID-19 dari Inggris dan Afrika Selatan sudah masuk ke Bali. Satgas COVID-19 Klungkung pun mengantensi kembali kegiatan-kegiatan masyarakat yang berpotensi menimbulkan penyebaran.
Selain aktivitas mudik yang menjadi sasaran, Satgas COVID-19 Klungkung juga memperketat kembali pengawasan terhadap kegiatan adat dan agama. Bahkan, Ketua Satgas COVID-19 Klungkung Nyoman Suwirta, tak sungkan datang langsung ke setiap lokasi upacara untuk memastikan kegiatan prokes berjalan ketat.
Seluruh Satgas memantau setiap pelaksanaan upacara adat dan keagamaan. Misalnya, upacara pernikahan dan ngaben terlebih dahulu wajib melaksanakan rapid tes antigen untuk memastikan penyelenggara upacara terbebas dari COVID-19.
Kapasitas tempat juga harus dicek, agar tak boleh lebih dari 50 persen. Jika ada penyebaran atau temuan virus, baru segera bisa diantisipasi.
Selain mengantensi kegiatan adat dan agama, proses vaksinasi massal kepada masyarakat juga dipercepat. Menyasar masyarakat umum dari usia 18 tahun sampai 55 tahun dengan target 25 ribu warga untuk tahap awal.
“Agar prokes kegiatan adat dan agama bisa berjalan dengan baik, saya menyempatkan diri untuk hadir pada setiap kegiatan masyarakat. Selain memastikan berjalannya prokes, jika ada pejabat daerah hadir, prokes yang dilaksanakan lebih ketat dan hal ini memberikan efek positif, agar mampu seperti itu seterusnya. Saya juga gunakan kesempatan itu untuk terus mengedukasi,” kata Suwirta, Jumat (7/5).
Meski sebagian besar masyarakat sudah divaksinasi, namun menurutnya tidak menutup kemungkinan juga bisa terjangkit virus corona. Maka, pada intinya protokol kesehatan tetap diperketat.
Jangan lagi pernah lengah. Sehingga varian baru seperti yang terjadi seprrti di luar negeri, tak terjadi di Bali.
Satgas COVID-19 Klungkung saat ini juga gencar melakukan razia penggunaan masker. Bahkan untuk lebih memperketat setiap pelaksanaan kegiatan adat ini, Tim Satgas Pusat juga sempat turun ke daerah, termasuk Klungkung.
Tenaga Ahli Pendamping Satgas COVID-19 Nasional, I Nyoman Gde Agus Asrama mengatakan, kunjungan ini untuk mengidentifikasi situasi yang ada dan sumber daya yang tersedia, serta melakukan diskusi untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh posko satgas di tingkat kabupaten/kota. Menurut Agus Asrama, perilaku masyarakat menjadi kunci utama dalam pencegahan penyebaran COVID-19, dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Posko satgas ini harus dioptimalkan untuk upaya pencegahan, jangan sampai kendor,” katanya.
Bupati Suwirta menambahkan, penanganan yang dilakukan di Klungkung sudah diselaraskan dengan program pusat maupun provinsi. Kebijakan yang dilakukan menyesuaikan dengan kondisi daerah, melalui keputusan maupun surat edaran.
Melakukan refocusing dan realokasi anggaran daerah sesuai Keputusan Bersama Menkeu dan Mendagri. Selain itu, dengan membentuk satgas, juga melakukan sosialisasi termasuk keliling melakukan pemantauan penerapan protokol kesehatan. “Kami selalu hadir ditengah-tengah masyarakat untuk memberikan motivasi, agar masyarakat jangan sampai lengah,” ujar Bupati Suwirta. (Bagiarta/balipost)