PKL di jalur Shortcut Singaraja-Mengwitani. (BP/mud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Warga yang menjadi pedagang kaki lima (PKL) di jalur shortcut Singaraja-Mengwitani mengeluhkan pendapatan yang menurun. Ini dikarenakan sepinya kunjungan wisatawan.

Salah seorang PKL Kadek Dwika, Senin (10/5) menyebutkan sejak memulai usahanya di awal 2019, pandemi menyebabkan lesunya penjualan. Dicontohkan, sebelum pandemi, ia bisa berjualan sekitar 2 hingga 3 kilogram ikan tuna, namun saat ini sekitar 10 kilogram ikan baru terjual dalam seminggu lebih.

Baca juga:  Shortcut Singaraja-Mengwitani, Titik Lima dan Enam Sudah 97 Persen Rampung

Ia juga menyebutkan bahwa sebelum pandemi, pengunjung yang singgah sangat ramai tanpa mengenal hari. Namun, di tengah pandemi, pengunjung menurun drastis. Hanya pada hari Minggu maupun di awal bulan saja pengunjung relatif banyak. “Saat ini benar-benar berkurang akibat pandemi COVID-19,” katanya.

Hal serupa juga diutarakan salah seorang PKL, Kadek Yuli. Yuli yang berjualan Sate dan Rawon ini mengaku bahwa rombongan yang melintas di jalur ini mengalami penurunan. Sebelum pandemi, dalam sehari ia bisa menghabiskan 5-10 kilogram daging.

Baca juga:  Diamankan, Residivis Curanmor Spesialis Kunci Nyantol

Namun, karena pandemi, sehari hanya menghabiskan 3 kilogram daging. Bahkan, terkadang, bahan baku yang disediakannya tidak habis terjual. “Kondisi ini  sangat menyulitkan kita sebagai pebisnis kecil. Kami sebagai pedagang kecil hanya berharap kondisi segera membaik,” katanya. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *