DENPASAR, BALIPOST.com – Selama ini, Jawa menyumbangkan tambahan kasus yang signifikan bagi perkembangan angka COVID-19 nasional. Bahkan, persentasenya mencapai hingga 70 persen.
Dikatakan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Nasional, Prof. Wiku Adisasmito, dalam keterangan terkait perkembangan kasus COVID-19 yang disiarkan kanal YouTube BNPB Indonesia, Rabu (12/5), dipantau dari Denpasar, umumnya Jawa memberikan kontribusi 60-70 persen. Namun, kontribusi itu menurun sejak Mei 2021 sebanyak 11,06 persen dibandingkan Januari 2021.
Sedangkan Sumatera yang umumnya berkontribusi kurang dari 20 persen dari angka kasus nasional, mulai mengalami peningkatan signifikan dalam 1,5 bulan terakhir. Kenaikannya 27,22 persen di Mei dibandingkan Januari 2021. “Sehingga kita dapat memetik pelajaran bahwa COVID-19 bukanlah persoalan hanya di Pulau Jawa saja. Ternyata juga dapat terjadi kenaikan kasus di luar Pulau Jawa bahkan di wilayah yang minim hiruk pikuknya,” ujarnya.
Ia mengingatkan jika tidak dilakukan antisipasi, COVID-19 akan masuk ke daerah-daerah, sekalipun sebelumnya belum ada satu pun kasus yang ditemukan. Ia menjabarkan dari data, 33 provinsi di Indonesia memiliki kabupaten/kota yang ada di zona orange dan 7 provinsi ada di zona merah. “Mengingat akses kabupaten/kota sangat mudah walaupun ada perbedaan zonasi di kabupaten/kota. Ini patut diwaspadai,” tegasnya.
Wiku menyebutkan pemerintah di tingkat provinsi, maupun kabupaten/kota sudah sepatutnya memberikan informasi terupdate terkait zonasi risiko ke masyarakatnya. Sehingga warga bisa mengetahui kondisi di daerahnya. “Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat mengambil keputusan yang bijak dengan berbasis informasi zona risiko ini. Sehingga potensi penularan yang bersumber dari kegiatan masyarakat dapat ditekan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wiku mengatakan informasi zonasi risiko ini dapat diakses melalui portal covid-19.go.id. Ia mengatakan bagi yang ada di zona orange dan merah, diminta terus meningkatkan kewaspadaannya.
Pemerintah dan Satgas di daerah harus segera melakukan penanganan sehingga kasus yang muncul dapat terus ditekan. “Mereka yang dirawat dapat segera sembuh. Dengan demikian, daerah-daerah ini dapat berpindah ke zonasi yang lebih rendah,” tambahnya.
Terkait penurunan kasus di Pulau Jawa, ia meminta pemerintah daerah mempertahankan dan meningkatkan capaian ini. Jangan sedikit pun terlena.
Sedangkan untuk daerah di luar Jawa yang masih berkontribusi terhadap peningkatan kasus COVID-19, ia meminta agar ditingkatkan kembali upaya pencegahan dan pengawasan protokol kesehatan di masyarakat. “Sehingga kasus dapat terus ditekan,” tandasnya. (Diah Dewi/balipost)