DENPASAR, BALIPOST.com – Jumlah sekolah negeri di Denpasar masih kurang dibandingkan jumlah lulusan siswa. Pada tahun 2021 saja, lulusan SD mencapai 13.000-an namun kuota di 14 SMP Negeri yang ada hanya 9.000-an.
Ketua Komisi IV DPRD Denpasar I Wayan Duaja, belum lama ini mengatakan Pemkot Denpasar perlu lebih banyak lagi membangun sekolah. Sehingga daya tampungnya lebih memadai.
Duaja mengatakan pihaknya melihat masih ada ketimpangan dalam ketersediaan jumlah sekolah untuk tingkat SMP. Pembangunan SMPN 14 yang berlokasi di Denpasar Timur setahun lalu sudah mampu mengurangi kekroditan di kawasan tersebut.
Kini, dengan sebaran siswa yang cukup banyak di kawasan selatan, pihaknya mendukung rencana pembangunan SMPN 15 di Sidakarya. Jumlah lulusan SD di sekitar desa itu, yakni Sidakarya dan Sesetan cukup banyak.
Karena itu, perlu ada penambahan gedung sekolah. “Kami berharap segera bangun gedung sekolah di kawasan itu,” ujar Duaja.
Setelah mampu membangun sekolah di Sidakarya, Duaja berharap Pemkot Denpasar tidak berhenti sampai di situ. Masih ada lokasi yang masih kurang sekolah.
Seperti yang terjadi di Denpasar Barat. Meski sudah sempat dibangun di SPMN 13 Padangsambian Kelod, namun dinilai belum memadai. “Perlu lagi dibangun satu sekolah di kawasan itu,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid SMP Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Denpasar, A.A.Gede Wiratama yang dikonfirmasi mengatakan, pembangunan SMPN 15 akan direalisasikan pada 2022. Tahun ini baru dikerjakan detail engineering design (DED)-nya saja. “Tahun depan baru pengerjaan fisiknya,” ujarnya.
Rencananya, pembangunan sekolah baru ini akan berada di lokasi salah satu gedung SDN di Sidakarya. Lokasinya dekat dengan Kantor Kepala Desa. Gedung SD yang sudah akan agar diregrouping dengan SD terdekat. Karena masih memadai untuk di-regrouping. Asmara Putera/balipost.