Seorang perempuan memakai masker pelindung membuat pagoda pasir saat liburan Songkran memperingati Tahun Baru Thailand saat penyebaran penyakit virus korona (COVID-19). Thailand menghadapi gelombang baru infeksi setelah menangani wabah sebelumnya, di Bangkok, Thailand, Selasa (13/4/2021). (BP/Antara)

BANGKOK, BALIPOST.com – Thailand mengumumkan rekor harian kasus virus corona baru pada Kamis (13/5). Rekor ini dicapai setelah penemuan klaster di dua penjara, yang melibatkan hampir 3.000 narapidana.

Di antara narapidana yang terinfeksi adalah pemimpin protes anti-pemerintah yang ditahan saat menunggu persidangan karena menghina raja. Pihak berwenang melaporkan 32 kematian akibat COVID-19 dan 4.887 infeksi.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, jumlah harian tertinggi baru ini dicapai setelah 2.835 tahanan ditambahkan ke penghitungan. Pemerintah melakukan pengujian massal pada ribuan narapidana di dua penjara Bangkok.

Baca juga:  Sejumlah Negara Larang Masuknya Pelaku Perjalanan dari Inggris

Seorang pejabat departemen penjara mengatakan mereka yang terinfeksi termasuk Panupong “Mike Rayong” Jadnok, 24, yang telah ditahan sejak 8 Maret dengan tuduhan antara lain menghasut dan menghina Raja Maha Vajiralongkorn. Ia adalah anggota keempat dari gerakan yang dipimpin pemuda yang didakwa dengan Undang-Undang lese majeste yang dinyatakan positif di penjara, atau dalam beberapa hari setelah bebas.

Thailand melaporkan wabah terbesar sejauh ini, dengan jumlah total kasus meningkat tiga kali lipat menjadi 93.794 dan kematian meningkat lima kali lipat menjadi 518 dalam enam pekan terakhir, setelah setahun berhasil membendung virus.

Baca juga:  Jelang Evaluasi PPKM Level 4, Warga Bali Terpapar COVID-19 Masih Tambah di Dua Ratusan Orang

Human Rights Watch dalam sebuah pernyataan mengatakan narapidana di Thailand harus lebih dilindungi. “Selain menyediakan perawatan kesehatan dan pengujian virus, pihak berwenang harus mengurangi populasi tahanan melalui program pembebasan yang diawasi untuk mereka yang ditahan atas tuduhan bermotif politik dan pelanggaran ringan, atau yang menghadapi risiko lebih besar akibat kondisi kesehatan bawahan,” katanya.

Pemimpin protes yang terinfeksi lainnya adalah Arnon Nampa dan Chukiat “Justin” Sangwong, dan Panusaya “Rung” Sithijirawattanakul, yang dinyatakan positif beberapa hari setelah pembebasannya dengan jaminan.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 AS Kembali Pecahkan Rekor Global, Capai 1,1 Jutaan Sehari

Seorang pejabat penjara mengatakan Panusaya mungkin telah terinfeksi di rumah karena narapidana di sekitarnya dites negatif dari virus.

Peningkatan kasus tersebut cukup menantang Thailand pada saat hanya 1,3 juta orang yang telah diinokulasi untuk melawan virus corona. Pihak berwenang mengatakan semua penduduk berhak mendapatkan vaksinasi gratis ketika imunisasi massal dimulai dari Juni.

Tapi pejabat kesehatan Bangkok Parnrudee Manomaipiboon pada Kamis mengatakan warga negara Thailand akan menjadi prioritas, dengan tujuan untuk mulai mendaftar orang asing mulai Agustus. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *