DENPASAR, BALIPOST.com – Sempat tidak digelar pada 2020 karena pandemi COVID-19, Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIII bertema “Purna Jiwa Prananing Wana Kerthi” kembali akan digelar Juni-Juli 2021 ini. Bahkan, Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Bali sebagai leading sector event kebudayaan tahunan ini telah melakukan berbagai persiapan.
Termasuk, menyiapkan beberapa alternatif apabila pembukaan PKB yang akan dibuka Presiden Jokowi ini dimajukan. Sebab berdasarkan informasi, pembukaan PKB 2021 ini akan dimajukan ke 2 Juni 2021 dari rencana sebelumnya 12 Juni 2021.
Hal ini mengikuti jadwal Presiden Jokowi yang direncanakan juga akan membuka Munas Kadin di Nusa Dua. Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. Gede Arya Sugiartha, tidak mempermasalahkan apabila pembukaan PKB dimajukan.
Sebab, para seniman yang terlibat dalam pembukaan nanti telah siap pada bulan Mei ini. Bahkan, beberapa alternatif lain telah dipersiapkan mengantisipasi. “Prinsipnya kita siap untuk maju ke tanggal 2 Juni, karena materi kita lebih banyak daring” sebutnya, Jumat (14/5).
Rekaman-rekaman juga sudah siap pada akhir Mei ini. Garapan Sendratari pembukaan juga dipastikan sudah selesai akhir bulan Mei. “Demikian juga kami Disbud sudah membuat jadwal alternatif jika nanti PKB maju menjadi tanggal 2 Juni. Taman Budaya sudah siap, demikian juga Pameran Bali Bangkit dari Dekranasda untuk PKB juga sudah dikurasi dan akhir Mei selesai,” ujar Prof. Sugiartha.
Kendati demikian, pihaknya tidak berani memastikan apakah pembukaan PKB ini dimajukan atau tidak. Dikatakan, saat ini Gubernur Bali Wayan Koster tengah berkomunikasi secara intensif dengan pihak Kepresidenan terkait rencana pembukaan PKB oleh Jokowi. “Jadi sekarang kita sedang diskusi untuk kepastian hal ini. Pak Gubernur sedang diskusi dengan pihak Istana. Hari Senin saya ke Jakarta untuk membawa undangan dan lain-lain,” tandas Prof. Sugiartha.
PKB tahun ini merupakan pesta kesenian dengan era baru. Tidak seperti sebelumnya, PKB tahun ini tidak melibatkan banyak orang.
Melainkan secara virtual, sehingga aktivitas seniman tidak terhenti di tengah pandemi COVID-19. Seniman tetap diberi kesempatan, sedangkan masyarakat sebagai penonton diatur. (Winatha/balipost)