Ilustrasi. (BP/Tomik)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Kasus kematian pasien terpapar Virus Corona (COVID-19) di Buleleng kembali bertambah. Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19, Jumat (14/5), melaporkan terjadi penambahan sebanyak 1 kasus kematian pasien COVID-19.

Koordinator Bidang Data dan Informasi GTPP COVID-19, Nyoman Genep mengatakan, tambahan kasus kematian terbaru merupakan pasien berasal dari Kecamatan Buleleng. Pasien laki-laki ini berumur 36 tahun.

Dari catatan GTPP, kasus kematian ini yang termuda dari segi umur. Sebab, selama ini pasien yang meninggal dunia didominasi pasien yang sudah usia lanjut.

Baca juga:  Merebak di Wuhan, Coronavirus Tipe Baru yang Progresif

Sebelumnya pasien menjalani perawatan di rumah sakit sejak 5 Mei. Dari pemeriksaan awal, pasien mengalami deman, badan lemas, nafsu makan berkurang, ruam luka pada badan dan kaki, candidiasis, dan oral penumonia.

Pasien juga memilik komorbid gangguan paru. Setelah menjalani sejumlah perawatan, pasien dinyatakan meninggal dunia pada 14 Mei. “Ada tambahan kasus kematian sesuai data dari tim medik di rumah sakit. Kasus kematian ini pun dari segi umur belum termasuk lansia, seperti kasus kematian sebagian besar sudah usia lanjut. Mudah-mudahan kasus kematian ini bisa kita kendalikan,” katanya.

Baca juga:  Jalani Perawatan Tersingkat, Pasien Positif COVID-19 di Buleleng Dinyatakan Sembuh

Pada hari yang sama, Genep menyebut, kasus konfirmasi positif COVID-19 bertambah sebanyak 13 orang. Pasien ini menyebar di 3 kecamatan yaitu, sebanyak 9 orang dari Kecamatan Kubutambahan. Kemudian dari Kecamatan Buleleng sebanyak 3 orang. Selain itu ada 1 pasien berasal dari Kecamatan Banjar.

Sementara untuk pasien sembuhkan bertambah sebanyak 21 orang. Pasien ini berasal dari Kecamatan Sawan sebanyak 7 orang.

Dari Kecamatan Buleleng 6 orang, Seririt 3 orang, dan dari Kecamatan Kubutambahan sebanyak 5 oran pasien dinyatakan semebuh. “Tren kesembuhan terus naik, dan melebihi kasus konfirmasi baru. Warga, kami minta tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes), sehingga penyebaran COVID-19 bisa dikendalikan dengan optimal,” katanya. (Mudiarta/balipost)

Baca juga:  Bupati Buleleng Sebut Penanganan COVID-19 Transparan Tanpa Rekayasa
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *