Petugas vaksinasi menyiapkan vansin Covid-19 AstraZeneca di Denpasar. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547 dihentikan sementara penggunaannya berdasarkan pengumuman Kementerian Kesehatan. Ini, sambil menunggu hasil investigasi dan pengujian dari BPOM yang kemungkinan memerlukan waktu satu hingga dua pekan.

Batch CTMAV547 saat ini berjumlah 448.480 dosis dan merupakan bagian dari 3.852.000 dosis AstraZeneca yang diterima Indonesia pada 26 April 2021 melalui skema Covax Facility/WHO.

Mengenai penghentian sementara penggunaan vaksin tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya mengatakan bahwa kegiatan vaksinasi Covid-19 di Provinsi Bali masih terus berjalan. Karena, batch dimaksud tidak didistribusikan ke Bali.

Baca juga:  Sudikerta Klaim Usulkan ke DPP Golkar Soal Cabut Perpres Reklamasi

Dijelaskan dr Suarjaya, untuk vaksin yang digunakan di Bali atau yang pernah diterima Provinsi Bali, memiliki nomor batch CTMAV514, CTMAV516, CTMAV539 dan CTMAV544. Untuk itu, pihaknya mengatakan, dipastikan semua jenis vaksin AstraZeneca untuk Provinsi Bali tidak termasuk yang sedang diuji atau ditarik. “Artinya penggunaan vaksin Covid-19 jenis AstraZeneca tetap dapat dilakukan untuk kegiatan vaksinasi,” ucapnya.

Menurut Suarjaya, vaksin COVID-19 AstraZeneca digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi tiga kawasan zona hijau yaitu Ubud, Kabupaten Gianyar, Sanur, Kota Denpasar dan Nusa Dua, Kabupaten Badung. Kegiatan vaksinasi massal dosis 1 di tiga kawasan itu dimulai serentak sejak 22 Maret. Jika melihat jeda dari pelaksanaan dosis 1 ke 2 untuk vaksin AstraZeneca yang mencapai 60 hari atau 2 bulan, penyuntikan dosis 2 akan berlangsung mulai 22 Mei.

Baca juga:  Warga Keluhkan Gunungan Sampah di TPA Kamasan

Distribusi vaksin AstraZeneca di tiga kawasan Zona Hijau sebanyak 170.487 dosis. Rincian distribusinya 47.045 dosis untuk wilayah Ubud, 87.715 untuk Nusa Dua dan 35.727 dosis untuk wilayah Sanur.

Terkait dengan keluhan yang dirasakan masyarakat setelah menerima suntikan vaksin AstraZeneca, kata Suarjaya, mayoritas itu berupa demam hingga sakit kepala.

Awal Mei 2021, Bali juga telah menerima sekitar 501 ribu dosis vaksin jenis AstraZeneca. Seluruhnya diperuntukkan sebanyak 1.000 dosis untuk TNI dan 500 ribu dosis untuk masyarakat umum yang tersebar di sembilan kabupaten/kota. (Yudi Karnaedi/balipost)

Baca juga:  Kasus DID Tabanan 2018, KPK Periksa Ajudan Bupati hingga Pejabat Eksekutif
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *